Sukses


Mengenal 6 Staf Pelatih Pendamping Djadjang Nurdjaman di Persebaya

Bola.com, Surabaya - Persebaya tampaknya tidak akan melakukan banyak perubahan dalam jajaran kepelatihan di musim 2019. Mayoritas sosok yang sama bakal mendampingi pelatih kepala Djadjang Nurdjaman untuk mengarsiteki Bajul Ijo. 

Klub yang berdiri pada 1927 itu tampaknya tidak ingin mengubah susunan kepelatihan yang telah berjasa pada musim lalu. Seperti diketahui, Persebaya sempat terseok-seok pada pertengahan Liga 1 2018, namun berhasil finis peringkat kelima klasemen akhir. 

Nama-nama yang termasuk di sini bisa dibilang adalah “angkatan ketiga” sejak Persebaya diakui kembali oleh PSSI pada 2017. Sebelumnya, Bajul Ijo telah lebih dulu ditangani oleh Iwan Setiawan dan Angel Alfredo Vera. Beberapa jabatan memang tidak mengalami pergantian nama.

Peran masing-masing orang sebuah dengan tugasnya berjalan dengan baik membuat Persebaya menunjukkan taringnya di Liga 1. Nama-nama yang akan disebutkan di sini memang masih mungkin mengalami perubahan mengingat Liga 1 2019 masih akan bergulir Mei nanti. 

Namun, mereka sudah mulai bekerja dan menyusun rencana selama musim ini untuk Ruben Sanadi dkk.

Berikut adalah sosok yang akan menemani Djadjang Nurdjaman di Persebaya untuk mengarungi Liga 1 2019:

2 dari 7 halaman

1. Rudy Eka Priyambada (pelatih fisik)

Kehadiran Rudy Eka Priyambada ke Persebaya sempat mengejutkan publik. Dia merupakan pelatih muda yang sudah berlisensi AFC A dan kini dalam proses mendapatkan AFC Pro. Untuk urusan ini, dia setara dengan Djadjang Nurdjaman.

Namun, Rudy merupakan sosok pelatih berusia 36 yang cukup berpengalaman. Dia pernah menjadi pelatih kepala PS Tira pada Liga 1 2018, meski akhirnya dipecat. Di luar itu, dia telah melalangbuana ke berbagai tempat. 

Pria asal Jakarta ini pernah menjadi asisten pelatih di kompetisi Bahrain. Selain itu, dia juga pernah bekerja sama dengan Stefan Hansson di Mitra Kukar. Dia cukup paham bagaimana menjaga kondisi fisik pemain untu memenuhi kebutuhan Djadjang Nurdjaman. 

Musim lalu, jabatan pelatih fisik Persebaya dimiliki oleh Roffy Wikongsinarjo. 

3 dari 7 halaman

2. Bejo Sugiantoro (asisten pelatih)

Sosok ini terbilang tidak asing di kalangan Bonek, suporter Persebaya. Bejo merupakan salah satu legenda hidup Persebaya dengan segala prestasinya. Semasa bermain, pria kelahiran Sidoarjo itu dua kali meraih gelar juara bersama Persebaya, masing-masing pada 1996-1997 dan 2004. 

Bejo merupakan pria yang paham betul dengan seluk beluk dan gaya bermain Persebaya. Pelatih berlisensi AFC B itu menjadi asisten pelatih yang pas untuk memberi masukan kepada Djadjang Nurdjaman. 

Selain dikenal sebagai salah satu ikon Persebaya, Bejo juga pernah berkiprah di PSSI Primavera bersama Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Anang Ma’ruf, dll. Kesuksesannya sebagai pemain belakang Timnas Indonesia menjadi kebanggan Persebaya saat itu.

4 dari 7 halaman

3. Miftahul Hadi (pelatih kiper)

Miftahul Hadi sebenarnya merupakan orang yang tidak pernah mengabdi untuk Persebaya semasa bermain. Dia menghabiskan karier profesionalnya dengan menjadi kiper untuk klub tetangga, Petrokimia Putra, yang kini telah melebur dengan Persegres Gresik menjadi Gresik United.

Namun, pria berusia 52 tahun itu telah bergabung sebagai pelatih fisik Persebaya sejak dilatih oleh Iwan Setiawan, pada awal musim 2017. Dia kemudian bekerja sama dengan Angel Alfredo Vera dan ikut menjuarai Liga 2 2017.

Hadi adalah sosok yang berjasa memoles potensi yang dimiliki oleh kiper Miswar Saputra. Penjaga gawang asal Aceh itu kini telah menjadi pilihan utama di bawah mistar Persebaya.

5 dari 7 halaman

4. Noor Arief Budiman (staf pelatih statistik)

Noor Arief juga termasuk “orang lama” dalam jajaran kepelatihan Persebaya. Pria berusia 35 tahun ini sudah bergabung sejak Persebaya dilatih oleh Iwan Setiawan. Bahkan, dia merupakan sosok yang termasuk gerbong Iwan saat awal masuk Persebaya. 

Tugas Noor sebagai staf pelatih statistik adalah mencatat segala torehan pemain dalam berbagai hal mulai dari umpan, tembakan, dribel, dan sebagainya, dalam pertandingan. Hasil itu kemudian dilaporkan kepada pelatih kepala untuk menilai pemain. 

Sebenarnya, Djadjang Nurdjaman pernah mengaku sebagai pelatih yang tidak bergantung pada catatan statistik. Namun, dalam beberapa kesempatan tugas Noor masih dibutuhkan sebagai saran dan masukan dalam menurunkan pemain.

6 dari 7 halaman

5. Afif Kurniawan (psikolog tim)

Pria yang satu ini mungkin termasuk orang yang sebenarnya belum lama berkecimpung di dunia sepak bola. Dalam kesehariannya, Afif merupakan seorang akademisi dengan mengajar sebagai dosen di Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Surabaya. 

Afif bertugas untuk membantu menjaga kondisi psikis pemain yang kerap dalam tekanan dalam pertandingan. Faktor yang terutama mempengaruhi pemain adalah cercaan dari suporter ketika Persebaya mendapat hasil buruk. 

Biasanya, pria berusia 33 tahun ini mengadakan kelas psikologi dengan beberapa games sebelum pertandingan dimulai. Tak jarang, dalam latihan Afif juga memantau para pemain untuk memastikan kondisi psikisnya tidak bermasalah.

7 dari 7 halaman

6. Pratama Wicaksana Wijaya (dokter tim)

Pria yang akrab disapa Tommy ini juga terbilang baru dalam jajaran pelatih Persebaya. Dia menjadi dokter tim ketiga setelah Rahmat Arisatoto dan Adhimas Hapto Prakoso yang menjadi dokter tim sejak Persebaya diakui PSSI pada awal 2017. 

Tommy merupakan pria asal Kediri yang pernah bekerja di ISMC, sebuah klinik yang menangani para atlet di Jakarta. Pria lulusan Universitas Brawijaya ini mulai bergabung Persebaya sejak Agustus 2018.

Video Populer

Foto Populer