Sukses


Persis Ngotot Berkandang di Bekasi, Pasoepati Melancarkan Protes

Bola.com, Solo - Gelombang protes dilancarkan kelompok suporter setia Persis Solo, Pasoepati, terkait rencana kepindahan markas baru. Manajemen Persis berkeinginan memindahkan kandang untuk sementara ke Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, dalam mengarungi kompetisi Liga 2 musim 2019.

"Kami sangat berharap keputusan pindah ke Bekasi bisa dikaji lagi oleh manajemen, bisa memilih stadion yang tidak jauh dari kota Solo," kata Presiden Pasoepati, Aulia Haryo Suryo, kepada Bola.com, Jumat (25/1/2019).

Rencana memindahkan home base digulirkan Persis, tak lepas dari Stadion Manahan yang masih direnovasi. Klub berjulukan Laskar Sambernyawa ini harus menjadi tim musafir pada pertengahan musim 2018. Stadion Wilis di Madiun akhirnya jadi markas sementara Persis.

Sebelumnya, manajemen Persis melalui Sekjen klub, Dedi M. Lawe, memastikan pemindahan kandang ke Bekasi karena ingin mendapat dukungan yang lebih maksimal. Ketika bermain di Madiun, jumlah penonton yang hadir tak maksimal, paling banyak sekitar 3.000 orang.

Persis optimistis mendapat dukungan yang lebih banyak saat bermain di Bekasi, dengan memanfaatkan suporter perantauan. Hal itu membuat Pasoepati sangat kecewa, karena masih banyak venue yang bisa menjadi alternatif.

Bentuk protes pun pernah dilancarkan Pasoepati dalam kesempatan partai celebration game melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo (19/1/2019). Beragam spanduk bertuliskan protes kepindahan Persis ke Bekasi mewarnai sudut-sudut tribune yang diduduki Pasoepati.

Aksi kemudian berlanjut di media sosial twitter. Tagar #kenapaharusbekasi yang disuarakan suporter Persis sempat menjadi topik paling dibicarakan di Indonesia, Kamis malam (24/1/2019). Biaya dan waktu tempuh menjadi pertimbangan suporter Persis, jika tim kesayangan harus bermain di Bekasi.

"Kami ajukan opsi Stadion Wilis (Madiun) dan Stadion Gemilang (Magelang). Dua stadion ini cukup dekat dari kota Solo. Musim lalu menggunakan Stadion Willis, sementara Stadion Magelang digunakan PSIS Semarang yang berbeda level kompetisi," kata Aulia Haryo Suryo.

Video Populer

Foto Populer