Sukses


3 Duel Penting Persija Vs PSM: Rivalitas Tak Berujung Eks Juara Perserikatan

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta dan PSM Makassar sama-sama berstatus eks juara di era Perserikatan. Persija tercatat lima kali meraih gelar Piala Perserikatan, yakni pada 1954,1964,1973,1975 dan 1979. Sementara PSM juga lima kali trofi juara pada 1956–1957, 1957–1959, 1964–1965, 1965–1966 dan 1991–1992.

Ketika PSSI memutuskan menggabungkan kompetisi Perserikatan dan Galatama menjadi Liga Indonesia, Persija Jakarta dan PSM tetap eksis di jajaran elite sepak bola nasional. Persija berjaya pada Liga Indonesia 2000-2001 mengikuti jejak PSM yang meraih trofi juara satu tahun sebelumnya (1999-2000).

Rivalitas Persija dan PSM berlanjut di era Liga 1 yang dimulai pada 2017. Tahun lalu, Persija juara Liga 1 dan PSM bertengger di peringkat kedua. Menariknya, PSM membalasnya pada Piala Indonesia 2018 dengan mengalahkan Persija di final dengan agregat gol 2-1.

Duel Persija kontra PSM selalu menyajikan permainan aktraktif dan menghibur. Di era Perserikatan, Persija yang dikenal klub miniatur timnas harus meladeni penampilan dengan determinasi tinggi ala PSM yang kental dengan semangat kedaerahan.

Di era profesional, persaingan terus berlanjut dengan konteks dan semangat berbeda. Kedua tim sama-sama mengandalkan pemain berkualitas bagus di pentas kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional.

Bola.com mencoba merangkum tiga duel penting Persija Jakarta kontra PSM di era sepak bola profesional. Berikut tiga partai penting itu.

2 dari 4 halaman

Persija Vs PSM 3-2, Final Liga Indonesia 2000-2001

Persija Jakarta dan PSM melenggang ke partai puncak Liga Indonesia 2000-2001 yang berlangsung di Stadion Utama Senayan, 7 Oktober 2001. Disaksikan sekira 60 ribu penonton, kedua tim tampil menyerang.

Persija yang tampil trengginas sejak penyisihan Wilayah Barat berambisi meraih gelar pertama di Liga Indonesia. Dukungan total dari Gubernur DKI saat itu, Sutiyoso, kian membuat mereka tampil percaya diri.

Begitu pula dengan PSM, yang ingin menjadi klub pertama yang meraih gelar dua kali beruntun di Liga Indonesia setelah musim sebelumnya meraih trofi juara.

Persija unggul lebih dulu ketika pertandingan baru berjalan tiga menit lewat aksi gelandang serang, Imran Nahumarury, pada menit ketiga. Bambang Pamungkas, striker utama Macan Kemayoran, melengkapi keunggulan timnya lewat dua golnya pada menit ke-42 dan 47.

Tertinggal tiga gol, tak membuat PSM patah arang. Juku Eja sempat membuat kubu Persija gamang setelah duet striker Miro Baldo Bento dan Kurniawan Dwi Yulianto sama-sama mencetak satu gol (65 (p) dan 80). Beruntung PSM gagal menambah gol.

Skor akhir pun tetap 3-2 untuk kemenangan Persija. Gelar ini bertambah lengkap setelah Bambang Pamungkas terpilih sebagai pemain terbaik Liga 1 2000-2001.

3 dari 4 halaman

PSM Vs Persija 2-2, Liga 1 2018

PSM butuh kemenangan atas Persija di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, 16 November 2019, untuk memperlebar jarak poin di klasemen Liga 1 2018.

Saat itu, Juku Eja mengantongi poin 53 unggul empat poin dari Persija. Peluang PSM mewujudkan target tiga poin terbilang besar karena penampilan skuat Robert Alberts sedang menanjak. 

Tampil dengan motivasi tinggi, PSM justru dikejutkan dua gol cepat Persija yang semuanya tercipta lewat proses tendangan bola mati.

Dua gol Persija masing-masing lahir lewat Jaimerson da Silva Xavier menit kedelapan dan bunuh diri bek PSM, Abdul Rahman, 20 menit kemudian.

PSM mencoba bangkit dengan mencetak dua gol balasan lewat aksi Rizky Pellu (60’) dan Zulham Zamrun (76’). Publik Stadion AMM kembali bergelora, memacu semangat skuat Juku Eja melakukan serangan bergelombang. Tetapi, skor akhir tetap 2-2.

Andai menang, PSM memperlebar jarak poin menjadi tujuh. Selisih poin yang cukup untuk mengamankan posisi di puncak klasemen sampai Liga 1 2018 berakhir. Apalagi PSM masih menyimpan dua laga kandang pada tiga partai sisa.

Persija akkhirnya menjadi juara dengan koleksi poin 62, unggul satu poin dari PSM.

4 dari 4 halaman

PSM Vs Persija, Leg Kedua Final Piala Indonesia 2018

Leg kedua final Piala Indonesia 2018 seharusnya digelar pada 27 Juli 2019. Tetapi, dengan alasan keamanan, PSSI memutuskan menunda duel ini.

Keputusan penundaan duel final Piala Indonesia 2018 pada hari pertandingan merupakan kali pertama terjadi di pentas sepak bola nasional. Beruntung tidak ada keributan berarti dari belasan ribu suporter PSM yang sudah terlanjur berada di dalam Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar.

Duel ini akhirnya digelar pada 6 Agustus di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin. Kubu PSM sangat yakin mampu membalikkan keadaan setelah kalah 0-1 pada leg pertama.

Determinasi tinggi yang diperlihatkan skuat Juku Eja berbuah hasil. Baru tiga menit pertandingan berjalan, bek PSM, Aaron Evans. menjebol gawang Persija lewat sundulan. Unggul satu gol, PSM kian ngotot menekan lini belakang PSM.

Sebaliknya, kekuatan Persija kian tergerus oleh kartu kuning kedua yang didapatkan Sandi Sute, karena melakukan pelanggaran keras kepada Wiljan Pluim pada menit ke-32. Berada di atas angin, PSM akhirnya mendapatkan gol kedua lewat sundulan Zulham Zamrun pada menit ke-50.

Sampai pertandingan berakhir, PSM unggul 2-0. PSM pun meraih trofi Piala Indonesia 2018 dengan agregat 2-1. Ini merupakan gelar bergengsi pertama PSM sejak menjuarai Liga Indonesia 1990-2000. 

PSM mengalahkan Persija, klub menggagalkan mereka mewujudkan ambisi juara pada 2001 dan 2018. Gelar PSM kian lengkap setelah Zulham Zamrun terpilih jadi pemain terbaik dan top scorer.

Video Populer

Foto Populer