Sukses


Otavio Dutra Menjawab Tuduhan Jadi Anak Emas Persebaya

Bola.com, Surabaya - Pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, masih ramai berbincang mengenai para pemain asing tim Bajul Ijo di media sosial. Beberapa di antaranya menyayangkan manajemen klub yang telah melepas Damian Lizio dan Manuchehr Jalilov.

Kedua pemain itu terpaksa hengkang karena Persebaya mendatangkan Aryn Williams dan Diogo Campos. Sebelumnya, Amido Balde juga terpaksa mundur akibat Persebaya merekrut kembali David da Silva.

Satu-satunya pemain asing yang masih bertahan adalah stoper Otavio Dutra. Dia dianggap menjadi biang kerok keputusan manajemen memecat pemain asing lain. Pasalnya, manajemen Persebaya disibukkan dengan tarik ulur proses naturalisasinya yang sampai sekarang belum rampung. 

Hal itu kemudian membuat beberapa Bonek menyebut Dutra sebagai “anak emas” di skuat Persebaya saat ini. Dia satu-satunya pemain asing yang tidak tersentuh dari ancaman pemecatan. Malah, demi Dutra, manajemen direpotkan dengan polemik pemain asing.

Dutra pun merespons tuduhan yang diarahkan kepadanya. Pemain asal Brasil itu merasa heran mengapa mendapat julukan menurutnya berkonotasi negatif itu.

“Saya paham, ada sebagian Bonek yang tidak suka sama saya. Beberapa akun instagram selalu menulis hal yang jelek tentang saya. Saya tidak tahu kenapa sikap mereka seperti itu,” kata Dutra kepada Bola.com, Kamis (19/9/2019). 

Sindiran itu biasanya mengarah kepada pembicaraan mengenai masa lalu Dutra. Dia pertama kali datang ke Indonesia dengan membela Persebaya 1927 pada 2010 dalam dualisme dengan Persebaya DU. Namun, Dutra kemudian dianggap membelot dengan pindah ke Persebaya DU.

Persebaya Surabaya DU kemudian tampil di ISL 2014 dan sempat berganti nama menjadi Persebaya United setelahnya. Dutra sendiri sendiri masih berseragam klub tersebut sampai akhirnya mengubah nama menjadi Bhayangkara FC. Dutra juga menjadi bagian Bhayangkara FC saat menjuarai Liga 1 2017.

 

2 dari 2 halaman

Profesional

Pada awal 2018, dia kemudian kembali ke Persebaya Surabaya setelah statusnya diakui oleh PSSI. Awalnya, beberapa Bonek juga menolak kedatangannya. Dia masih dicap sebagai penghianat. Dalam beberapa unggahan sindiran untuknya, foto Dutra kerap dipasang saat berseragam Bhayangkara FC atau Persebaya United. 

“Saya tahu mereka bermaksud menyindir saya. Makanya, mereka pasang foto saya saat di klub tersebut (Persebaya United). Mereka tidak tahu saya ini pemain profesional. Saya hafal beberapa dari mereka yang memang sudah menolak saya sejak kembali bergabung,” ucap Dutra. 

“Saya sebenarnya tidak mau pusing dengan hal itu. Saya melihat masih banyak Bonek yang mendukung saya. Selama saya di klub ini, saya akan berjuang maksimal untuk tim. Saya yakin bisa banyak membantu Persebaya,” imbuh pemain berusia 35 tahun itu.

Dutra kemudian mengungkit pertandingan Persebaya versus Bhayangkara pada pekan ke-17 Shopee Liga 1 2019 (31/8/2019) di Stadion Patriot, Bekasi. Pada laga itu, dia menjadi kapten Persebaya dan menunjukkan profesionalismenya dengan membuat gawang Persebaya tak kebobolan dan tim menang 2-0.

“Itu jadi bukti bahwa saya profesional untuk Persebaya. Saya tidak mungkin jadi kapten dan membuat lini belakang tim jadi kompak. Saya juga lihat tidak ada yang ramai bicara soal itu. Jadi, saya anggap yang bilang saya anak emas itu memang tidak suka sama saya,” tuturnya.

Video Populer

Foto Populer