Sukses


Target Liestiadi Setelah Gantikan Aji Santoso Jadi Pelatih PSIM

Bola.com, Yogyakarta - Klub Liga 2, PSIM Yogyakarta, langsung menunjuk pelatih baru menggantikan Aji Santoso yang mengundurkan diri. Liestiadi resmi menjadi pengganti Aji Santoso setelah dikenalkan pada Kamis (10/10/2019).

Eks pelatih Bandung United itu segera bekerja untuk PSIM Yogyakarta, didampingi asisten pelatih Erwan Hendarwanto, yang juga baru ditunjuk. Erwan merupakan pelatih PSIM musim lalu.

CEO PSIM, Bambang Susanto, mengatakan kombinasi keduanya akan mampu mengembangkan potensi PSIM di sisa kompetisi. Seperti diketahui, PSIM mengalami penurunan prestasi yang signifikan di penyisihan Grup Timur Liga 2 2019.

Menutup putaran pertama dengan status runner-up grup, PSIM justru terus melorot pada paruh kedua. PSIM mengalami kekalahan demi kekalahan, termasuk di kandang sendiri, yang membuat PSIM Yogyakarta kini hanya berjarak empat poin dari penghuni zona degradasi.

"Semoga kedatangan beliau berdua bisa menyatukan chemistry tim ini. Apalagi, Mas Erwan, kami tahu beliau termasuk sesepuh PSIM. Sejauh ini, kombinasi Keduanya cocok sekali. Semoga bisa membawa tim ini bangkit," jelas Bambang Susanto, Kamis (10/10/2019).

2 dari 2 halaman

Berjuang Lolos dari Degradasi

Liestiadi mengaku cukup lama mengikuti perkembangan PSIM Yogyakarta, terutama musim ini karena Liestiadi juga membesut sesama klub Liga 2 dari Grup Barat. Namun, ia mundur di paruh musim dari Bandung United.

"Itulah sepak bola, tidak bisa diprediksi kenapa tim ini bisa anjlok di putaran kedua. Tim sekelas Manchester United saja juga bernasib sama. Artinya, dibutuhkan kerja semua bukan hanya soal pelatih," kata Liestiadi.

Ia menambahkan tak mematok target tinggi setelah menjadi suksesor Aji Santoso. Ia menargetkan setidaknya mampu membawa PSIM terlebih dulu menjauh dari degradasi.

Dua laga tersisa PSIM adalah laga kandang menjamu Persatu Tuban (13/10/2019) dan tim rival Persis Solo (21/10/2019).

"Saya bicara terus terang, target utama saya pegang PSIM, yaitu menghindari degradasi dulu," ucap Liestiadi.

Video Populer

Foto Populer