Sukses


Pelatih Madura United Bicara Dampak Timnas Indonesia terhadap Cedera Pemain

Bola.com, Bangkalan - Madura United diprediksi kehilangan striker Alberto Goncalves saat menjamu Tira Persikabo di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Rabu (30/10/2019). Pasalnya, striker berusia 38 tahun itu mengalami cedera dan hanya bermain selama 24 menit melawan PSM Makassar (24/10/2019).

Pelatih Madura United, Rasiman, menilai Beto mengalami situasi itu akibat kelelahan bersama Timnas Indonesia.

Striker naturalisasi asal Brasil itu memang tidak banyak memiliki waktu istirahat karena selalu bertanding, baik untuk Madura United dan Timnas Indonesia.

Madura United punya masalah karena mengirim empat pemain ke Timnas Indonesia, yaitu Beto, Andik Vermansah, Zulfiandi, dan Ridho Djazulie.

"Banyak pemain kami setelah pulang dari timnas dalam kondisi kelelahan. Karena, FIFA Match Day sudah ketiga kalinya. Mereka itu konstan, seperti Beto, Zulfiandi, Andik, tampil bersama Timnas Indonesia," ucap Rasiman

Hal serupa terjadi pada pemain Madura United yang membela Timnas Indonesia U-22, yaitu Satria Tama dan Syahrian Abimanyu. Keduanya belum kembali ke tim asal Pulau Garam itu karena masih sibuk dengan agenda pemusatan latihan di tim besutan pelatih Indra Sjafri tersebut.

Rasiman menyoroti terlalu padatnya jadwal Timnas Indonesia. Selama ini, jadwal Shopee Liga 1 2019 sudah cukup padat. 

"Abimanyu pernah bertanding tiga kali dalam lima hari. Pemain yang lain mungkin akan mendapatkan libur dalam waktu 3-4 hari setelah menjalani jadwal semacam itu. Fisik dan mental jadi bermasalah. Saya memahami pemain akhirnya tidak dalam kondisi yang bugar," ucap Rasiman.

"Kalau kami melihat tim lain, Bali United dan Tira Persikabo juga punya masalah yang sama. Tim yang ada di papan atas, kalau mengirim pemain ke timnas, pasti punya masalah yang sama," tutur pelatih Madura United asal Banjarnegara itu.

2 dari 2 halaman

Tarik Ulur Kepentingan

Situasi itu membuat pelatih klub tidak bisa berbuat banyak. Klub kerap bertanding tanpa kekuatan penuh. Alhasil, mereka tidak bisa bertanding dengan maksimal, dan berpotensi kalah saat melawan tim papan bawah.

"Saya hanya berusaha meminimalisasi risiko. Kami beranggapan, sebelum pertandingan, kami berpeluang mendapat satu poin. Kami tinggal berjuang apakah akan memenangi pertandingan itu atau tidak," tutur Rasiman.

Saat awal musim ini, PSSI mengirim kalender tahun 2019 yang membagi kompetisi Liga 1, Piala Indonesia, hingga pekan internasional. Hal itu dimaksudkan untuk memperjelas jadwal agar tidak terjadi benturan.

Namun, dalam kalender itu tidak tertuang agenda TC Timnas Indonesia di level senior maupun kelompok usia. Alhasil, tidak ada kesepakatan mengenai kesesuaian jadwal yang membuat bentrokan kepentingan klub vs Timnas Indonesia masih kerap terjadi.

Video Populer

Foto Populer