Sukses


Sudah Juara Liga 1 2019 Bersama Bali United, Teco Masih Singgung Persija dan Persebaya

Bola.com, Jakarta - Stefano Cugurra Teco dikenal sebagai pelatih yang menghormati lawan-lawannya, termasuk mantan tim yang pernah ditanganinya. Saat sudah menjadi juara bersama Bali United di Shopee Liga 1 2019 pun, pelatih asal Brasil itu masih menyinggung Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya, dua klub yang pernah disinggahinya.

Ketika ditanyai wartawan pada konferensi pertandingan setelah Bali United mengalahkan Semen Padang 2-0 di Stadion H. Agus Salim, Senin (2/12/2019), Teco mengungkapkan resep keberhasilan menyabet dua trofi Liga 1 secara beruntun.

Menurutnya, menjaga kepercayaan antarelemen tim adalah wajib hukumnya.

Kemenangan atas Semen Padang sekaligus membuat Bali United berpesta juara Liga 1 2019, walau kompetisi masih menyisakan empat pertandingan.

"Seperti yang saya bilang sebelum-sebelumnya, ini semua tergantung pemain. Pemain yang percaya ke pelatih. Percaya dengan sistem saya. Lalu, pemain bekerja keras di latihan, dilanjutkan ke pertandingan," kata Teco.

"Saya pikir, sistem seperti yang saya punya ini sangat bagus di Persija. Saya tahu Persija klub besar dan sudah lama menunggu untuk meraih juara."

"Di sana, kami bekerja keras dengan pemain untuk menjadi juara. Setelah saya keluar dari Persija, manajemen Bali United mematok target lima besar. Tapi, kami bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Semua pemain ingin juara," imbuh pelatih berusia 45 tahun itu.

2 dari 2 halaman

Mengenang Persebaya

Keberhasilan menorehkan tinta emas di Bali United tidak membuat Teco lupa diri. Pelatih yang lama berkarier di Thailand ini tidak pernah melupakan kenangan di Persebaya Surabaya, klub Indonesia pertama yang memercayai kualitasnya.

Teco adalah pelatih fisik Persebaya ketika menjadi juara Divisi Utama Liga Indonesia 2004 yang ketika itu dinakhodai Jacksen Tiago.

"Tapi jangan lupa, kalau karier saya di Indonesia itu ada di Persebaya. Tim yang benar-benar membuka pintu kepada saya. Lalu di sana saya juga bisa meraih tiga gelar, meski saya bukan pelatih kepala di sana. Saya sebagai pelatih fisik. Tapi, saya belajar banyak waktu bekerja di klub sebesar Persebaya," imbuh pelatih kelahiran 25 Juli 1974 tersebut.

Video Populer

Foto Populer