Sukses


Madura United Menolak Menghitung Kerugian demi Kemanusiaan

Bola.com, Bangkalan - Madura United menolak menghitung kerugian setelah Shopee Liga 1 2020 dihentikan akibat wabah virus corona. Tim berjulukan Laskar Sapeh Kerrab itu memaklumi keadaan yang sangat genting akibat pandemi COVID-19.

Shopee Liga 1 tidak akan digelar dalam waktu dekat. Paling cepat, kompetisi kasta teratas Liga Indonesia ini baru kembali bergulir pada 1 Juli 2020. Itu pun masih menunggu apakah ada perpanjangan terhadap Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona yang bakal habis pada 29 Mei 2020.

Jika status tersebut diperpanjang, maka Shopee Liga 1 musim ini akan dibatalkan oleh PSSI. Madura United cenderung berpihak pada skenario kedua.

Minimal tiga bulan ke depan, pendapatan tim Shopee Liga 1 terbilang minim. Pemasukan dari pos tiket nihil. Sponsor pun belum tentu mau mencairkan dana karena kompetisi vakum. Sehingga, setiap klub bakal merugi.

"Situasi bencana global seperti ini tidak elok menghitung kerugian. Pasti semua tim rugi kecuali para spekulan," ujar Haruna Soemitro, Direktur Madura United.

Video

2 dari 2 halaman

Patuh kepada PSSI soal 25 Persen Gaji Pemain

Edaran surat PSSI kepada peserta Shopee Liga 1 dan Liga 2 pada 27 Maret 2020 mengumumkan enam keputusan. Satu di antaranya ialah mempersilakan setiap tim untuk mengubah kontrak pemain.

PSSI memperbolehkan para peserta untuk membayar maksimal 25 persen gaji dari para pemainnya terhitung Maret-Juni 2020. Artinya, akan ada pemotongan upah besar-besaran hingga 75 persen per bulannya.

Khusus poin ini, Madura United patuh kepada instruksi dari PSSI. "Soal gaji pemain, kami mengikuti keputusan yang dibuat PSSI," tutur Haruna.

Video Populer

Foto Populer