Bola.com, Solo - Sudah tiga pekan kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 dihentikan akibat ancaman wabah virus Corona. Para pelaku sepak bola di Indonesia akan mendapatkan pemangkasan gaji mulai April ini, sesuai solusi yang ditetapkan oleh federasi, termasuk Persis Solo.
Klub Liga 2, Persis Solo, mengkaji pemotongan gaji pemain menyusul penghentian sementara kompetisi. Skuat Laskar Sambernyawa juga telah diliburkan sampai akhir Mei mendatang.
Baca Juga
Kepalang Tanggung! Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Final Piala Asia U-23, Olimpiade Paris di Depan Mata
Kepada Media Timur Tengah, Erick Thohir Bercerita Mengenai Keberhasilan Timnas Indonesia Lolos dari Fase Grup Piala Asia U-23 2024
Eks Pelatih Timnas Indonesia Sebut Shin Tae-yong sebagai Pelatih Tersukses di Tim Garuda
Advertisement
Menariknya manajemen Persis mewacanakan pemotongan gaji sekitar 80 hingga 85 persen bagi para pemain dalam periode April hingga Juni 2020. Sesuai mandat dari PSSI, klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati dengan pemain, pelatih dan ofisial.
Manajer Persis Solo, Hari Purnomo mengatakan, timnya tengah menggodok skema penggajian pemain sesuai instruksi PSSI. Menurut dia, Persis kemungkinan akan memberikan sekitar 15% sampai 20% gaji pemain selama periode force majeure.
"Kurang lebihnya segitu. Namun ini belum kebijakan final. Masih akan dikaji lebih lanjut oleh CEO klub dan jajaran direksi lainnya," tutur Hari Purnomo kepada Bola.com, Senin (6/4/2020).
Video
Kondisi Finansial Klub
Menurutnya, besaran persentase potongan gaji yang dilakukan, tak lepas dari kondisi keuangan klub. Hari Purnomo mengklaim sejumlah klub Liga 2 lain juga memberikan pengurangan gaji yang sama, yakni di kisaran 80-85 persen.
Ia menilai perlu mempertimbangkan keseimbangan finansial setelah tak ada pemasukan apapun lantaran penundaan kompetisi. Ditambah, Persis Solo juga belum memiliki sponsor utama untuk ajang Liga 2 2020.
Advertisement
Pengeluaran klub pujaan Pasoepati juga diyakini begitu besar. Dengan deretan pemain berkelas di skuatnya, dipastikan beban gaji juga bakal tinggi.
"Kami sudah cek tim-tim lain, rata-rata mereka memberikan maksimal 20% gaji. Istilahnya klub dan pemain sama merasakan berbagi walaupun kecil. Semua dirugikan adanya dampak pandemi Corona ini," jelasnya.
Advertisement