Sukses


Mengenang Kunjungan AC Milan ke Indonesia: Petik Pelajaran Berharga dari Para Legenda

Bola.com, Jakarta - Indonesia pernah dikunjungi AC Milan pada 2011 dan 2013. Saat itu, legenda-legenda klub macam Franco Baresi, Paolo Maldini, hingga Serginho memberikan pelajaran dan pengalaman berharga kepada Timnas Indonesia.

Dilabeli AC Milan Glorie, Alessandro Costacurta dkk. menghadapi Indonesia All Star ini digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (4/9/2011). Sebagian hasil penjualan tiket akan disumbangkan untuk kegiatan kemanusiaan.

Selain menjalani laga persahabatan bertajuk charity match, AC Milan Glorie juga memberikan sesi coaching clinic dan rangkaian kegiatan lainnya. Rangkaian acara serupa dilakukan juga di Jepang.

"Acara ini memang satu rangkaian dalam program Asia Disaster Relief Tour," kata Chairman PT Asia Sport Development Iqbal Alan Abdullah.

Iqbal juga mengatakan, kehadiran AC Milan Glorie adalah hiburan tersendiri buat rakyat Indonesia yang baru saja merayakan hari raya Idul Fitri.

"Kami mencoba ingin membuat liburan Lebaran menjadi berbeda. Maka, kami melakukan inovasi dengan menyelenggarakan pertandingan amal ini dan menjadi tolok ukur bagi kami bahwa melalui sepak bola kami berbuat lebih bagi kemanusiaan," tambah Iqbal pada 2011 silam.

Di tempat terpisah, Baresi mengaku terkesan dengan Indonesia, baik itu budayanya dan keindahan alamnya. Pada 2010, Baresi pernah mengunjungi Indonesia, dan pada kali kedua kedatangannya, Milan sudah jauh lebih siap karena adanya program kerja klub dengan sepak bola Tanah Air.

"Saya tidak pernah melupakan pengalaman tahun lalu. Saya merasa senang akan bisa kembali ke Indonesia. Buat sebagian besar rombongan yang akan datang ke Indonesia akan menjadi pengalaman pertama mereka. Namun, saya yakin mereka akan menikmatinya," ujar Baresi.

 

 

Video

2 dari 4 halaman

2011: AC Milan Glorie 5-1 Indonesia All Star

AC Milan Glorie tampil dominan menghadapi Indonesia All Star yang dihuni beberapa legenda, sebut saja Ricky Yakobi, Bima Sakti, dan Ansyari Lubis.

Sementara tim tamu diperkuat Dida, Serginho, dan Jean Pierre Papin. Hasilnya, AC Milan Glorie menang telak 5-1.

Yang menarik pada laga ini, Serginho bermain sebagai striker di depan bersama Papin. Bek kiri asal Brasil itu bahkan mencetak empat gol.

Selain itu, Dida yang berposisi asli kiper dimainkan sebagai striker pada babak kedua. Ia juga mencetak gol pada menit 61' lewat sundulan menyambut umpan Daniele Massaro.

Indonesia All Star memperoleh gol hiburan lima menit jelang akhir laga. Memanfaatkan umpan terukur Kurniawan Dwi Yulianto, Ricky Yakobi sukses mencocor bola dan merobek gawang Massimo Taibi dengan tendangan voli.

3 dari 4 halaman

2013: AC Milan Glorie 4-2 Indonesia All Star

Pada 2013, AC Milan Glorie kembali menyambangi Indonesia. Kali ini, skuat Milan lebih lengkap dengan kehadiran Paolo Maldini, Andriy Shevchenko, hingga Hernan Crespo.

Sementara dari Indonesia, Bambang Pamungkas masuk suusunan pemain. Legenda sepak bola Jawa Barat, Peri Sandria, juga dipanggil.

"Saya kaget begitu tahu saya masuk tim. Apalagi kan saya fans dari tim rival AC Milan. Saya menerima panggilan ini karena kan saat ini saya belum punya klub," kata pemain yang pensiun pada 2019 silam.

Di kesempatan kedua ini, penyelenggara laga persahabatan membuat gebrakan, yakni dengan menjual tiket untuk anak Sekolah Dasar (SD) dengan harga sangat murah, yakni Rp5.000. Itu dilakukan agar anak-anak terpacu untuk mengejar cita-cita di bidang sepak bola.

Pada laga tersebut, Indonesia All Star lebih bisa memberikan perlawanan. Terbukti, Bambang Pamungkas cs sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 meski babak pertama berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan AC Milan Glorie.

Indonesia All Star mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada babak kedua. Namun, kematangan AC Milan Glorie menuntaskan perlawanan Merah Putih dengan skor 4-2 lewat gol tambahan Maurizio Ganz dan Serginho.

4 dari 4 halaman

Pelajaran buat Indonesia

Singgahnya Tim Sepak Bola Eropa harus dijadikan pelajaran buat Indonesia. Hal itu dirasakan Danurwindo, pelatih Indonesia All Star.

Danurwindo memuji profesionalisme skuad AC Milan Glorie. Pria yang akrab disapa Bung Danur itu menilai Paolo Maldini dan kawan-kawan tetap berdedikasi terhadap sepak bola meski telah pensiun bermain.

"Laga ini bisa menjadi sebuah pedoman bagi para pesepak bola Indonesia tentang arti pentingnya profesionalisme di dalam pekerjaan mereka sebagai pesepak bola," jelas Danurwindo kepada wartawan usai pertandingan.

"Walaupun usia mereka sudah tidak muda lagi, fisik mereka tetap terjaga dan skill mereka masih bagus," tambah Danurwindo yang pernah menangani Timnas Indonesia itu.

Video Populer

Foto Populer