Sukses


Septian David Maulana, Bocah Semarang yang Jadi Kesayangan Luis Milla di Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Septian David Maulana tak pernah membayangkan bisa menembus skuat Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Indonesia. Hal inilah yang menjadi jembatan buat Septian bisa berkarier menjadi pesepak bola terkemuka hingga saat ini.

Septian David Maulana kecil menempa ilmu di SSB Baladika, Kota Semarang. Sejak berusia belia yakni kelas 4 Sekolah Dasar (SD), Septian kecil fokus untuk mewujudkan impiannya sebagai pesepak bola.

Hingga remaja tepatnya memasuki SMA, Septian masih menimpa ilmu di SSB Baladika. Ia mengikuti berbagai turnamen hingga mendapatkan predikat pemain terbaik.

"SSB Baladika mengikuti turnamen yang diselanggarakan Manchester United dan berhak mewakili Jawa Tengah ke Tingkat Nasional. Alhamdulillah, saya dinobatkan menjadi pemain terbaik ketika itu," kata Septian dalam wawancara bersama Tempo pada 2018.

Setelah itu, Septian mendapatkan panggilan untuk memperkuat Timnas Pelajar Indonesia pada turnamen di Laos. Nama Septian semakin dikenal berkat penampilan apiknya sebagai gelandang serang hingga akhirnya tiba telepon dari Yeyen Tumena yang ketika itu menjabat sebagai Manajer Pembinaan Usia Muda PSSI.

Saat itu, Yeyen Tumena menelepon Septian untuk mengikuti seleksi dengan skuat SAD yang dikirim ke Uruguay. Dia lolos dan berangkat ke sana selama setengah tahun.

SAD menjadi pelajaran penting bagi hidup Septian yang semula tak terbiasa merantau. Tapi, dia akhirnya terbiasa 

"Saya selalu menelpon keluarga di Semarang setiap saat. Biasanya video call dengan adik. Kalau pas bertanding di Jawa, keluarga sering nonton. Itu jadi tambahan semangat buat saya," kata Septian dalam wawancara dengan Bola.com, 6 Agustus 2016.

Sepulang dari Uruguay, bakat Septian David Maulana semakin terendus klub-klub Indonesia. Hingga akhirnya direkrut klub profesional pada usia 19 tahun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Kesayangan Luis Milla

Petualangan Septian David Maulana di Indonesia dimulai dengan bergabung dengan Timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri. Setelah itu, ia gabung Mitra Kukar pada 2015. Bersama klub berjulukan Naga Mekes inilah menjadi awal kesuksesan karier Septian David.

Kelebihannya dalam mengatur tempo serangan dan akselerasi bola yang bagus membuat Septian kerap dipercaya tampil di tim utama. Pada 2017, Luis Milla memanggil Septian David untuk memperkuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games.

Kemampuan yang baik di lini tengah hampir membuat Septian David tak tergantikan. Bahkan, label pemain kesayangan Luis Milla pun akhirnya dimiliki Septian David karena sering dipanggil ke Timnas Indonesia. Septian mengakui permainannya berkembang semenjak ditangani pelatih asal Spanyol itu.

"Coach Luis Milla yang pertama kali menggeser posisi bermain saya dari gelandang sayap jadi gelandang serang. Saya senang bisa bermain di dua posisi berpisah," ujar Septian.

Setelah itu, Septian David semakin tak tergantikan di Mitra Kukar. Namun, pada 2018 klub asal Kutai Kartanegara itu harus turun kasta karena tak mampu bersaing.

Septian David Maulana akhirnya pamit. Secara keseluruhan, pemain berpostur 174 cm itu mengumpulkan 71 penampilan dan 16 gol untuk Mitra kukar.

3 dari 3 halaman

Setia di PSIS

Pada 2019, Septian David Maulana sepakat bergabung dengan PSIS Semarang. Buat Septian, bergabung dengan klub Jawa Tengah itu merupakan panggilan hati.

"Ya memang cintanya PSIS hingga saat ini," ujar Septian.

Selain itu, Septian juga harus menyelesaikan kuliah di Universitas Negeri Semarang. Jadi, bergabung dengan PSIS adalah langkah yang tepat.

Maklum, PSIS punya peran penting dalam cita-cita Septian sebagai pesepak bola. Pemain kelahiran Semarang itu sedari kecil sudah dicekoki pertandingan-pertandingan klub berjulukan Laskar Mahesa Jenar tersebut.

Septian mengaku, sedari kecil dirinya sering diajak ayahnya menonton pertandingan PSIS. Sejak saat itu pula kecintaannya terhadap PSIS mulai hadir dan terpupuk hingga saat ini.

"Sudah tidak bisa dihitung jari. Hampir setiap pertandingan selalu menonton PSIS bermain dan beberapa kali menjadi anak gawang. Betapa senangnya bisa menonton dari dekat dan bertemu pemain idola semisal Maman Abdurahhman, I Komang Putra, dan Muhammad Ridwan," ujar Septian.

Rasa cinta yang dimiliki Septian David Maulana untuk PSIS dibalas dengan penampilan apik di lapangan. Sejak 2019, tercatat Septian sudah tampil sebanyak 31 kali untuk PSIS dengan sumbangan enam gol.

Pada awal 2020, PSIS memberi Septian perpanjangan kontrak selama dua musim. Hal inilah yang membuat Septian semakin cinta dan siap memberikan yang terbaik untuk PSIS.

"Rasanya senang bisa tetap di PSIS. Manajemen klub benar-benar serius mempertahankan saya. Banyak pertimbangan kenapa saya bertahan di PSIS Semarang, yakni tim ini serius dan saya juga lebih dekat dengan keluarga di Semarang," beber Septian David Maulana.

Timnas Indonesia Masih Punya Peluang ke Olimpiade 2024

Video Populer

Foto Populer