Sukses


Hamkah Hamzah: Penuduh Suap di Piala AFF 2010 Akan Menanggung Dosa Sampai Mati

Bola.com, Jakarta - Sisa-sisa sangkaan itu masih teringat dalam memori Hamka Hamzah. Bek Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 ini masih ingat betul bagaimana rekan-rekannya difitnah untuk mengalah dari Malaysia pada pertandingan puncak turnamen tersebut.

Semua berawal dari kekalahan 0-3 Timnas Indonesia dari Malaysia pada partai final leg pertama Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Sejumlah pemain Timnas Indonesia dituding menerima suap untuk membiarkan Malaysia menang. Dasar dari tuduhan tersebut merujuk dari proses gol-gol tuan rumah.

Terutama ketika Safee Sali membuka skor untuk Malaysia pada menit ke-61. Ketika itu, Maman Abdurrahman menjadi bulan-bulanan karena gagal menutup pergerakan Norshahrul Idlan yang menjadi pembuat assist untuk gol tersebut.

"Kami di awal sudah membayangkan bagaimana konvoi juara nanti. Kalau orang bilang kami tak mau juara ketika itu, dosanya akan dibawa mati," ujar Hamka Hamzah disadur dari wawancaranya dengan Rian Ekky Pradipta di YouTube.

"Semua mau juara. Mulai dari Ketua PSSI. Tanpa terkecuali. Ada orang yang bilang kami dapat uang suap dengan nominal segini. Bonus kami dari PSSI seorang bisa mencapai Rp 1 miliar lebih. Belum lagi dari yang lain. Jadi hanya karena uang segitu yang dibicarakan para pembenci timnas, mereka pikir kami terima. Itu semua terbantahkan," jelas Hamka Hamzah.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Membela Maman Abdurrahman dan Markus Horison

Hamka Hamzah mengatakan, Maman telah berjuang untuk menutup pergerakan Idlan sebelum gol pertama tercipta. Ada beberapa faktor yang membuat tandemnya itu gagal. Satu di antaranya karena permukaan lapangan yang tidak rata.

Dia memberikan contoh ketika Yanto Basna membuat blunder dengan membiarkan Safawi Rasyid merebut bola saat membela Timnas Indonesia menghadapi Malaysia pada leg kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, 19 Maret 2019. Hamkah menyebut seorang bek dalam posisi serba salah pada kondisi seperti itu.

"Gol pertama Malaysia, kenapa Maman membiarkan? Sama kasusnya dengan Yanto Basna saat menghadapi Malaysia. Niatnya mau menutup badan, namun direbut pemain lawan dan terjadilah gol," tutur Hamka.

"Ketika itu, saya juga sempat bilang ke Maman saat pemanasan. Hati-hati karena ada permukaan lapangan yang tidak rata. Kejadiannya pas di situ pula."

Gol ketiga Malaysia yang lahir dari sundulan Safee Sali juga membuat kiper Timnas Indonesia, Marku Horison dicurigai. Hamka mengatakan, seorang pemain belakang tidak sepatutnya bertanggung jawab karena timnya kebobolan.

"Ketika gol ketiga Malaysia, kabarnya Markus yang disalahkan. Itu bola crossing dari setengah lapangan. Dari sisi pelatih, harusnya ada pemain yang menutup sebelum pemain lawan melakukan umpan silang. Orang hanya melihat proses golnya saja. Sebelum proses kan pelatih melihat semua. Akhirnya mereka mengerti semua. Kami saat itu kalah segalanya. Faktornya banyak," tutur Hamka.

Saat berganti menjamu Malaysia pada leg kedua babak final Piala AFF 2010, Timnas Indonesia hanya mampu menang 2-1 via gol Muhammad Nasuha dan Muhammad Ridwan. Alhasil, tim lawan berhasil keluar sebagai juara dengan agregat 2-4.

Video Populer

Foto Populer