Sukses


Eks Persib Lontarkan Kritik dan Saran untuk Manajemen Maung Bandung

Bola.com, Bandung - Mantan pemain Persib Bandung, Boy Jati Asmara, meminta manajemen Maung Bandung untuk lebih serius mengelola tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu agar prestasi yang dicapai bukan hanya di kompetisi dalam negeri, melainkan di luar negeri.

Boy Jati Asmara, yang pernah membela Maung Bandung pada 2004 hingga 2007, menyebut untuk mengelola Persib Bandung tidak bisa tanggung-tanggung. Menurutnya, dari segi bisnis dipastikan bisa mendatangkan keuntungan besar.

Komentar Boy Jati itu diungkap menyusul prestasi Persib saat ini yang saat ini tengah berada di puncak klasemen sementara Shopee Liga 1 2020 dengan raihan sembilan poin dari tiga pertandingan yang sudah dilakoninya.

Namun, di balik prestasi tersebut, Boy Jati mengaku miris melihat tim besar sekelas Persib masih menyewa tempat latihan dan mes pemain yang seadanya. Seharusnya, kata Boy Jati, Persib sudah memiliki fasilitas lengkap untuk latihan beserta mes dan pendukung lain layaknya klub besar di luar negeri.

Boy pun menyerukan agar manajemen Persib saat ini jangan tanggung-tanggung mengelola Persib karena dari segi bisnis Maung Bandung mempunyai prospek cerah jika dikelola dengan lebih profesional lagi.

"Jadi, mengingat potensi yang ada, kenapa manajemen tidak berani. Kalau mau makin besar, diurus profesional. Kalau mau diurus profesional, jangan tanggung-tanggung, jadilah besar karena potensinya ada," kata Boy Jati Asmara kepada Bola.com, Jumat (03/07/2020).

"Persib Bandung bisa lebih profesional ke depannya dengan manajemen sekarang. Level Persib seharusnya sudah di Asia. Minimal punya tempat latihan sendiri, tim sekelas Persib seharusnya malu sewa lapangan di Arcamanik atau di Lodaya. Tim sekelas Persib itu seharus punya fasilitas profesional dan lengkap," tambahnya.

 

Video

2 dari 2 halaman

Era Profesional, Mendatangkan Pemain Berkualitas dan Menjual Pemain Binaan Sendiri

Sebagai pemain jebolan Persib Bandung, Boy Jati mengaku tak begitu berharap Persib hanya diisi pemain lokal Jawa Barat saja. Pasalnya, saat ini sepak bola sudah memasuki era profesional dan modern, di mana setiap klub terbuka memakai pemain dari manapun asal benar-benar berkualitas dan bisa memberikan kontribusi poistif bagi prestasi tim.

Selain itu, Boy mengatakan bahwa dengan potensi bisnis yang sangat menjanjikan, serta dukungan militan bobotoh yang selalu memberi motivasi dari tribune stadion, pesaing Persib seharusnya bukan lagi tim-tim lokal di Tanah Air, tapi Asia.

"Saya tidak terlalu mengharapkan Persib pemainnya dari Bandung semua, karena sekarang ini era sepak bola profesional, bukan era perserikatan lagi dan berbicara kedaerahan," ujarnya.

"Karena potensi ada, uang dan sponsor banyak, didukung suporter yang militan, jadi saingan Persib itu seharusnya bukan lagi Persipura, Persija, melainkan sudah Yokohama, Jubilo Iwata, atau tim Qatar," tuturnya.

Terakhir, pemain yang dikenal dengan kepala plontosnya itu berharap manajemen Persib lebih penduli lagi pada pembinaan usia muda. Persib dengan dukungan cukup besar dari semua sektor, baik dari segi finasial, bisnis dan SDM, seharusnya sudah bisa menjual pemain hasil binaan sendiri.

"Jangan lupa pembinaan usia mudanya, jangan hanya ngambil uang di senior saja. Jangan lupa bina pemain muda. Mereka yang ada di pembinaan usia muda juga, tolong jangan pilih-pilih pemain, tapi pilih pemain yang benar-benar punya potensi," kata Boy Jati.

"Sudah saatnya juga Persib berpikir untuk jual pemain, bukan jual tiket saja. Bisa saja usia 18 dijual ke tim lain. Jangan hanya bisa mendatangkan pemain label nasional dengan harga mahal, tapi bagaimana bisa menjual pemain muda binaan Persib. Jadi, harus punya orang yang bena-benar tepat untuk di pembinaan usia muda," Boy Jati mengakhiri pembicaraan.

Video Populer

Foto Populer