Sukses


Asisten Pelatih Persela Beberkan Sisi Positif dan Negatif Penerapan Regulasi Pemain U-20 di Lanjutan Shopee Liga 1 2020

Bola.com, Jakarta - Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang mewajibkan setiap klub memainkan dua pemain U-20 di lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2020 nanti memunculkan sisi positif dan negatif bagi klub kontestan.

Keterbatasan para pemain muda U-20 yang memiliki kualitas saat ini masih minim. Muaranya eklub-klub kontestan akan kesulitan mencari pemain tersebut atau malah berebutan untuk menarik pemain U-20 yang sudah diketahui kualitasnya.

PSSI menerapkan regulasi itu agar bisa menunjang kekuatan Timnas U-19 yang akan tampil di Piala Dunia U-20, Mei 2021 mendatang. Asisten Pelatih Persela, Didik Ludianto pun melihat ada aspek positif dan negatif dari penerapan regulasi di atas. 

"Untuk regulasi pemain U-20 yang harus dimainkan, sisi positifnya mencari pemain terbaik demi kepentingan bangsa di Piala Dunia U-20 2021 nanti karena kita tuan rumah," kata Didik Ludianto yang merupakan asisten pelatih utama Persela, Nilmaizar kepada Bola.com, Kamis (30/7/2020).

"Negatifnya kita kesulitan mencari pemain. Dan tim pelatih di tuntut harus jeli mencari, memadukan pemain muda agar nyetel di tim senior," tambahnya. 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Persela Kesulitan

Persela sendiri hingga saat ini masih terus berburu para pemain U-20, baik di Lamongan atau daerah sekitarnya. Menurut Didik Ludianto, di Lamongan sendiri memiliki keterbatasan stok para pemain muda.

Jika pun ada pemain kelahiran 2001, mental dan kualitasnya belum siap untuk tampil di kompetisi teratas di Indonesia. Liga 1 kata Didik, akan berjalan ketat meski tidak ada sistem degradasi.

"Kalau pemain U-20 harus dimainkan full time, maka setiap klub harus mempunyai empat pemain usia yang sama. Karena, pemain U-20 harus diganti dengan pemain yang sama usia-nya. Nah, di Lamongan sendiri masih kesulitan mencari pemain yang usia segitu dengan kualitas yang bagus dan siap tampil di Liga 1," Didik Ludianto mengakhiri pembicaraan.

Video Populer

Foto Populer