Sukses


Dirut PSS Pastikan Permasalahan dengan Eks CEO Segera Berakhir

Bola.com, Sleman - Publik Sleman diselimuti kabar kurang sedap antara dua petinggi manajemen klubnya, PSS Sleman. Mantan CEO PSS, Fatih Chabanto, mengeluarkan unek-unek perihal persoalan di PSS.

Fatih Chabanto membuat rilis yang disebarnya ke banyak pihak. Mulai dari dirinya yang belum digaji, hingga perihal mobil operasional yang ikut menjadi bahan persoalan.

Dalam rilisnya, Fatih Chabanto merasa gajinya belum diberikan oleh manajemen PSS Sleman sejak dirinya menjabat CEO klub pada Maret lalu. Meski nyatanya, PSS telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 9 Maret lalu sudah tidak ada lagi posisi CEO.

"Saya tidak mengerti kenapa gaji saya dicoret. Sementara gaji karyawan lain dan pemain tetap diberikan. Termasuk sampai saat ini saya belum menerima surat keputusan tidak lagi menjadi CEO klub," ujar Fatih dalam rilisnya, Kamis (13/8/2020).

Kemudian mobil operasional PSS yang digunakan Fatih Chabanto diminta dikembalikan ke manajemen klub karena tidak lagi menjabat CEO. Ia pun diminta untuk mengembalikannya.

"Saya bilang tidak bisa karena mobil operasional itu melekat kepada CEO hingga akhir kontrak. Dalam kontrak jelas ada pasal bahwa CEO mendapat mobil operasional," ungkap Fatih.

Hingga pertengahan Juli lalu, Fatih Chabanto mengajukan permohonan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY untuk memediasi persoalan lebih lanjut dengan petinggi PSS, dalam hal ini Marco Paulo Garcia.

Menurut Fatih, ia sempat berkomunikasi dengan dihubungi Marco Paulo Garcia, agar persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa melalui Disnaker. Fatih menolaknya dan tetap melanjutkan kasus.

"Marco seolah menghindar. Pihak Disnaker secara kooperatif selalu memberikan informasi ke saya bahwa Marco sulit untuk dihubungi. Marco tidak pernah mengangkat teleponnya," lanjut mantan CEO PSS Sleman itu.

Video

2 dari 2 halaman

Klarifikasi Dirut PSS

Terpisah, Dirut PSS Sleman, Marco Paulo Garcia memberikannya klarifikasi perihal masalah tersebut. Pihaknya memberikan penjelasan secara gamblang, perihal posisi Fatih di manajemen klub, hingga alasan tidak lagi menggaji Fatih.

Pihaknya menyayangkan sikap mantan CEO PSS tersebut dengan curhat dan menjadikan permasalahan sebagai konsumsi publik. Marco mengaku sebenarnya tidak ingin melakukan counter, tapi bakal menyelesaikan persoalan termasuk mediasi dari Disnakertrans DIY nanti.

"Saya harus mengklarifikasi. Jadi setelah pengumuman tidak ada CEO di PSS berdasar hasil RUPS, beliau minta kalau boleh tetap lanjut sampai kontrak selesai meski bukan lagi sebagai CEO," terang Marco Paulo saat dijumpai di Yogyakarta, Kamis siang.

"Atas dasar itu, kami masih pikirkan soal permohonan itu. Saya sampaikan ke stakeholder. Akhirnya daripada ribut-ribut, beliau diminta membantu cari sponsor di Jakarta saja," lanjutnya.

"Ternyata mobil operasional dibawa ke Jakarta, manajemen pun memutuskan tidak menggaji dulu sampai mobil dikembalikan. Ternyata beliau lapor ke Disnaker, dengan berbagai tuntutannya," tegas eks CEO Badak Lampung FC ini.

Marco membantah menghindar dari permasalahan ini, termasuk tidak merespons komunikasi dari Fatih Chabanto. Pihaknya menambahkan akan memenuhi sidang di Disnakertrans DIY nanti.

"Semua dibawa Disnaker, tidak masalah buat kami, akan kami selesaikan secara detail. Saya bukan sembunyi tapi sibuk, karena prioritas saya bukan hanya Pak Fatih saja," tuturnya.

"Bagaimana pun beliau pernah di PSS, tapi tidak perlu menjelekkan klub. Saya tidak malu dilaporkan Disnaker, karena memang harus diselesaikan. Saya percaya ini tidak mengganggu persiapan tim," jelas Marco Paulo Garcia.

Video Populer

Foto Populer