Sukses


Peringati Hari Kemerdekaan Indonesia, Spasojevic Ungkap Kebanggaan Menjadi WNI

Bola.com, Legian - Penyerang Bali United, Ilija Spasojevic, senang bisa ikut merayakan Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia. Bagi Spasojevic, Indonesia telah menjadi rumah kedua.

Republik Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-75 pada Senin (17/8/2020). Ilija Spasojevic sebagai warga naturalisasi juga turut merayakan kebahagiaan atas peringatan tahunan tersebut.

Pada perayaan HUT RI tahun ini, Spasojevic kembali mengenang masa-masa menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2017. Spasojevic mengaku, latar belakang masyarakat Indonesia yang ramah menjadi satu dari sejumlah alasannya berganti kewarganegaraan.

"Ketika mulai berkarier di Indonesia, semua orang ramah dengan saya. Semua orang tersenyum dan saling membantu. Pada 2012 saya memutuskan untuk menjadi warga negara Indonesia. Hingga akhirnya pada 2017, saya resmi menjadi warga negara Indonesia," kata Spasojevic seperti dikutip situs resmi klub.

"Tahun 2017 tentu momen spesial untuk saya dan keluarga karena sudah menjadi bagian dari Indonesia. Kedua anak saya yang lahir bukan di Indonesia, saya arahkan untuk menjadi 100 persen orang Indonesia. Indonesia sudah seperti rumah untuk saya dan keluarga," tegas Spasojevic.

Sampai saat ini, Ilija Spasojevic masih menjadi andalan di Timnas Indonesia. Pemain berusia 32 tahun itu telah mengemas empat caps untuk Timnas Garuda sejak debut pada 2017.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Terkesan dengan Semboyan Negara

Ilija Spasojevic juga sampai saat ini masih dibuat terkesan dengan semboyan negara yakni Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan itu memiliki makna mendalam bagi Spasojevic yang berasal dari negara pecahan Rusia itu.

"Saya melihat semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika sepeti Unity in Diversity. Saya suka cara hidup seperti itu," ujar Spasojevic.

"Saya datang dari negara yang terpecah dan melihat Indonesia berbeda. Banyak agama, suku, budaya, pulau, bahasa dan perbedaan lainnya. Akan tetapi, semua perbedaan itu menjadi satu dalam merah putih," tegas Spasojevic.

Video Populer

Foto Populer