Sukses


Kisah Rahman Usman, Supersub yang Melegenda di PSM dan Meraih Trofi Liga Indonesia VI

Bola.com, Makassar - Ketika masih aktif sebagai pemain, Rahman Usman tercatat delapan musim membela PSM Makassar. Saat memperkuat Juku Eja, Rahman terbilang minim mendapatkan jatah tampil sejak menit awal.

Meski begitu, pria kelahiran 31 Agustus 1968 ini pantas masuk dalam jajaran legenda Juku Eja berkat kontribusinya membawa tim kebanggaan warga Makassar itu meraih trofi juara Liga Indonesia 1999-2000.

Pada musim itu, Rahman memang lebih banyak diturunkan pada 15-20 menit terakhir di setiap laga PSM. Kecepatan dan skill tinggi yang dimiliki Rahman kerap jadi pemecah kebuntuan lini depan PSM menghadapi pertahanan solid lawan.

Terutama saat bermain di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin. Biasanya, tak lama setelah ia masuk, PSM langsung mencetak gol lewat bola mati baik via penalti atau tendangan bebas diarea 16.

"Ketika dibangku cadangan, saya tetap fokus mengamati jalannnya pertandingan. Jadi ketika masuk ke lapangan, saya sudah tahu apa yang akan dilakukan. Dukungan suporter yang terus meneriakkan nama saya juga menjadi motivasi tersendiri," ujar Rahman kepada Bola.com yang menemuinya di Lapangan Karebosi Makassar, Rabu (4/11/2020) sore.

Penampilan 'terlama' Rahman terjadi ketika PSM Makassar mengalahkan PKT Bontang 3-2 pada laga final Liga Indonesia 1999-2000 di Stadion Gelora Bung Karno, 23 Juli 2000.

Ia menggantikan Miro Baldo Bento yang terkena cedera hamstring pada menit awal babak pertama. Di momen inilah, panggilan supersub kian melekat pada diri Rahman.

"Saya tak pernah minder meski hanya berstatus pelapis. Yang terpenting buat saya adalah bisa berkontribusi besar buat tim," ungkap Rahman.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Juara Liga Indonesia

Trofi juara Liga Indonesia 1999-2000 adalah pencapaian terbaik Rahman di PSM Makassar. Sebelumnya, ia hanya mampu membawa PSM menembus final Liga Indonesia 1995-1996 saat menjadi pelapis duet Yusuf Ekodono-Jacksen Tiago.

Meski gagal juara, musim 1995-1996, Rahman menyimpan kenangan tersendiri ketika mencetak satu dari gol Juku Eja saat membungkan Persipura Jayapura 4-3 di semifinal. Kemenangan itu berkesan karena PSM sempat tertinggal 1-3 sampai 15 menit terakhir babak kedua.

"Saya mencetak gol ketiga PSM untuk menyamakan kedudukan. Gol itu membangkitkan motivasi kami dan mampu membalikkan keadaan," kenang Rahman.

Selain musim 1995-1996, Rahman juga membawa PSM menembus final pada musim 2001. Pada tahun terakhirnya bersama Juku Eja, ia juga merasakan atmosfer babak delapan besar Liga Champions Asia 2000-2001.

"Setelah itu, saya memutuskan pensiun sebagai pemain," kata Rahman.

Video Populer

Foto Populer