Sukses


Cerita Rahman Usman Si Supersub Legendaris PSM: Sempat Kabur, Kini Jadi Juragan Sembako

Bola.com, Makassar - Nama Rahman Usman mencuat di era Liga Indonesia. Padahal, sejatinya ia sudah memperkuat PSM Makassar ketika usianya belum genap 20 tahun.

Kala itu, ia masuk skuat tim senior lewat proses panjang dan ketat. Setelah tampil memikat bersama PS Angkatan Laut di kompetisi internal PSM, namanya masuk dalam daftar ratusan pemain yang dipanggil mengikuti seleksi menjadi pemain skuat Juku Eja menghadapi kompetisi Perserikatan 1989-1990.

"Dulu tak mudah menjadi pemain PSM. Selain skill dan nyali, pemain harus memiliki mental yang kuat. Terutama menghadapi pemain senior," ungkap Rahman.

Faktor mental ini pula yang membuat Rahman meninggalkan tim pada akhir putaran pertama penyisihan Wilayah Timur.

"Waktu itu, saya tak nyaman dengan suasanai tim. Tanpa pamit saya meninggalkan mes pemain," tutur Rahman.

Tindakan minor itu membuat karier Rahman sempat di-blacklist oleh pengurus PSM. Alhasil, ia hanya bisa bermain bersama PS Angkatan Laut di kompetisi internal PSM. Termasuk ketika ia gagal bergabung di klub Galatama, Petrokimia Putera karena tidak mendapat surat keluar atau dispensasi dari PSM.

Rahman pun melewatkan dua musim di era Perserikatan yakni 1991-1992 dan 1993-1994. Pada saat itu, sejatinya peran Rahman dibutuhkan oleh Syamsuddin Umar yang menangani PSM.

"Yang aneh, setiap PSM berujicoba dengan tim-tim lokal, Pak Syamsuddin selalu meminta saya jadi striker tim lawan. Jadi, klub saya banyak. Belakangan, saya tahu, Pak Syamsuddin ingin saya menguji lini belakang PSM," terang Rahman.

Rahman akhirnya kembali berkostum PSM pada era Liga Indonesia musim 1994-1995. Nama Rahman dimasukkan oleh Gaffar Hamzah, pelatih PSM saat itu setelah menjadi top skorer di Piala Habibie, sebuah turnamen lokal bergengsi di Sulawesi Selatan. Sejak saat itu, Rahman jadi langganan PSM sampai pensiun pada 2001.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Usaha Kebutuhan Bahan Pokok

Setelah gantung sepatu, Rahman sempat menjadi aisten pelatih PSM Pra Ligina dan PSM senior. Ia juga pernah menangani Perseru Serui yang berlaga di Divisi Satu (Liga 2). Belakangan, Rahman lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berbisnis kebutuhan bahan pokok.

"Saya menjadi distributor untuk wilayah Makassar dan sekitarnya. Lumayan hasilnya untuk menghidupi keluarga," papar Rahman.

Meski disibukkan dengan usahanya itu, Rahman tetap menyempatkan diri bermain sepakbola bersama mantan pemain PSM minimal dua kali sepekan di Lapangan Karebosi.

Sesekali, ia membela tim Smansa Allstar pada turnamen usia U-45. "Hanya sekadar cari keringat saja dan menyambung silaturahmi dengan sesama mantan pemain," pungkas Rahman.

Video Populer

Foto Populer