Sukses


Ini Arti Selebrasi Menjulur Lidah Boaz Solossa di Depan Fans Malaysia pada Piala AFF 2004

Bola.com, Jakarta - Semifinal Piala AFF 2004 atau yang dikenal dengan nama Piala Tiger, bisa dibilang salah satu momen terbaik yang dirasakan Timnas Indonesia.

Singkat cerita, pada fase ini, Skuad Garuda bertemu musuh bebuyutan sekaligus negara tetangga, Malaysia. Leg pertama yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta, tim asuhan Peter Withe meraih hasil minor.

Publik dibuat kecewa karena Hamka Hamzah dan kawan-kawan kalah dengan skor 1-2. Kekalahan di Senayan sebenarnya memang harus dimaklumi.

Ilham Jaya Kesuma yang menjadi goal hunter Timnas Indonesia, dan Boaz Solossa yang tampil cemerlang di babak grup tak bisa tampil di pertandingan leg pertama semifinal.

Ilham Jaya Kesuma terkena kartu merah saat menghadapi Kamboja, sementara Boaz Solossa pun terkena kartu kuning kedua dalam pertandingan terakhir babak grup itu.

Pembalasan terjadi di Stadion Nasional Bukit Jalil. Empat gol diciptakan oleh Kurniawan Dwi Yulianto, Charis Yulianto, Ilham, dan Boaz, membuat Timnas Indonesia menang 4-1 dan lolos ke final dengan agregat 5-3.

Salah satu pemandangan menarik di leg kedua adalah selebrasi yang dilakukan Boaz ketika mencetak gol keempat. Dia menjulurkan lidah di depan fans Malaysia yang memadati Stadion Nasional Bukit Jalil.

Apa arti selebrasi menjulurkan lidah itu? Kepada Bola.com beberapa tahun lalu, Boaz menceritakannya secara eksklusif.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Arti Selebrasi Lidah

Boaz Solossa menceritakan arti selebrasi lidah menjulur lantaran emosi terhadap tim Malaysia yang menurutnya menunjukkan sikap sombong usai mengalahkan Malaysia di leg pertama.

"Ada satu momen yang saya ingat, teman saya Hamka (Hamzah). Kita kan tinggal satu hotel dengan pemain Malaysia dan kita lihat mereka sedikit sombong karena mungkin mereka main di kita menang 2-1," cerita pemain Persipura Jayapura itu.

"Tapi ada satu kata-kata yang saya ingat dari Hamka kepada kiper Malaysia: 'Kamu tunggu ya, dua jagoan (Ilham dan Boaz di leg pertama absen) kita belum main. Kalau mereka masuk, pasti gawang kamu akan dibobol," Boaz mengenang kata-kata Hamka.

"Dan akhirnya itu terjadi. Abang Kurus (Kurniawan) masuk dan cetak gol. Terus tendangan corner saya, Bang Charis (Yulianto) buat gol, satu lagi Ilham, gol keempat atau terakhir saya."

"Sedikit emosi sama mereka (Malaysia). Namun saya tidak melakukan apa-apa, hanya mengeluarkan lidah. Itu artinya kami masih yang terbaik," lanjutnya.

Sayangnya keajaiban di leg kedua Piala AFF 2004 tidak terulang pada partai final. Berhadapan dengan Singapura juga pada dua leg, Timnas Indonesia dibekuk lewat agregat 2-5.

 

Video Populer

Foto Populer