Sukses


Trivia Indonesia: 5 Klub Indonesia yang Berganti Nama dan Markas, Mayoritas Demi Kepentingan Suporter

Bola.com, Jakarta - Bhayangkara FC membuat kejutan pada pengujung November 2020. Klub berjulukan The Guardians itu resmi berganti nama menjadi Bhayangkara Solo FC dan hijrah ke Stadion Manahan, Solo, sebagai markas.

Pergantian nama yang dilakukan oleh Bhayangkara FC sudah untuk kesekian kalinya. Sebelumnya, klub tersebut bernama Persikubar West Kutai, Persebaya 1927, Bonek FC Surabaya (2015), Persebaya Surabaya United, dan menjadi Bhayangkara FC pada 2016.

COO Bhayangkara Solo FC, Kombes Pol Sumardji, berharap adanya dukungan besar dari seluruh elemen publik sepak bola di Kota Solo. Apalagi, Bhayangkara Solo FC merupakan tim yang cukup konsisten dalam menapaki prestasi.

"Kami berharap semuanya mendukung keberadaan Bhayangkara Solo FC. Dengan dukungan seluruh warga Solo untuk sama-sama membesarkan sepak bola yang ada di Solo," ungkap Sumardji.

Pergantian nama menjadi Bhayangkara Solo FC diyakini terjadi untuk bisa menggaet suporter dari Kota Solo. Maklum, Bhayangkara FC sebelumnya dikenal sebagai klub yang identik dengan Kepolisian Republik Indonesia sehingga minim suporter.

Bhayangkara Solo FC bukan klub pertama di Indonesia yang berganti nama seiring perpindahan kota dan markas. Beberapa klub Indonesia lain juga pernah mengambil langkah serupa. Siapa saja? Berikut ini adalah perinciannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 6 halaman

Persikabo 1973

Persikabo 1973 lahir melalui proses panjang di sepak bola Indonesia. Awalnya, klub ini merupakan hasil merger antara PS TNI dengan Persiram Raja Ampat dan Persikabo Kabupaten Bogor pada 2016.

Pada 2018, PS TNI berganti nama menjadi PS Tira yang merupakan singkatan dari TNI dan Rakyat. Namun, semusim berselang klub tersebut kembali berganti nama menjadi Tira Persikabo.

Langkah itu dilakukan demi mendapatkan tempat di hati suporter Persikabo. Maklum, klub tersebut memilih Stadion Pakansari sebagai markas.

Namun, pada awal 2020 Tira Persikabo kembali berganti nama. Kali ini unsur TNI benar-benar dihilangkan sehingga suporter benar-benar terwakilkan dengan nama Persikabo 1973.

3 dari 6 halaman

Badak Lampung

Badak Lampung awalnya dikenal sebagai Perseru Serui pada 1970. Namun, pada 2019 akhirnya Perseru Serui hijrah ke Lampung dan berganti nama menjadi Badak Lampung.

Kehadiran Badak Lampung langsung mendapatkan perhatian dari masyarakat setempat. Sayangnya, keberadaan Badak Lampung di kasta elite hanya berlangsung semusim.

Badak Lampung turun kasta ke Liga 2 karena tak mampu bersaing. Sampai saat ini, Badak Lampung masih berusaha untuk bisa kembali ke level tertinggi sepak bola Indonesia.

4 dari 6 halaman

Sriwijaya FC

Sriwijaya FC awalnya didirikan di Jakarta dengan nama Persijatim Jakarta Timur pada 1976. Kemudian klub ini sempat berganti nama menjadi Jakarta FC pada 2000an, namun kembali lagi menjadi Persijatim.

Pada 2002, Persijatim hijrah ke Solo dan berganti nama menjadi Persijatim Solo. Akan tetapi, nama tersebut hanya bertahan selama dua tahun dan akhirnya pindah ke Palembang, Sumatra Selatan dengan nama Sriwijaya FC.

Perkembangan Sriwijaya FC cukup signifikan. Klub berjulukan Laskar Wong Kito itu berhasil menyabet dua gelar liga dan tiga gelar Piala Indonesia. Namun, saat ini Sriwijaya FC masih tercecer di Liga 2.

5 dari 6 halaman

Madura United

Madura United lahir pada 2016 dari rahim klub Pelita Jaya. Klub tersebut sudah eksis di sepak bola Indonesia sejak berdiri pada 1970.

Pada 2015, Pelita Jaya melakukan merger dengan Bandung Raya dan bermarkas di Bandung. Seiring kepindahan itu, klub akhirnya berganti nama menjadi Pelita Bandung Raya.

Namun, umur klub tersebut hanya bertahan selama dua tahun. Pelita Bandung Raya kemudian bertransformasi ke Madura dan berganti nama menjadi Madura United.

Kehadiran Madura United langsung bisa diterima oleh masyarakat setempat. Bahkan, klub berjuluk Laskar Sape Kerrab itu acap kali mendatangkan pemain-pemain berkualitas. Namun, sampai saat ini belum mampu menjadi juara di kasta elite Indonesia.

6 dari 6 halaman

Bali United

Bali United lahir pada 2015 dari rahim Putra Samarinda, klub yang dulunya bermain di Perserikatan. Awalnya Putra Samarinda lahir pada 1989 dan berganti nama menjadi Persisam Putra Samarinda pada 2003.

Kemudian pada 2015, Persisam Putra Samarinda diakusisi oleh pengusaha Indonesia, Pieter Tanuri. Persisam Putra Samarinda akhirnya pindah markas ke Bali dan mengubah nama menjadi Bali United.

Kehadiran Bali United semakin menyemarakkan sepak bola Indonesia. Klub berjulukan Serdadu Tridatu itu berhasil mencuri perhatian dan dapat diterima oleh masyarakat Pulau Dewata.

Tak membutuhkan waktu lama, Bali United langsung menjadi kekuatan baru di sepak bola Indonesia. Pada 2019, Bali United di bawah asuhan pelatih Stefano Cugurra Teco berhasil menjuarai Liga 1.

Video Populer

Foto Populer