Sukses


Dendi Santoso dan 8 Pesepak Bola Profesional Tak Bisa Tidur Nyenyak saat Kursus Kepelatihan di Malang

Bola.com, Malang - Kursus kepelatihan C PSSI sudah berjalan sejak 18 Januari lalu di Malang. Ada sembilan pemain professional yang masih aktif ikut ambil bagian dalam kursus yang berlangsung hingga 31 Januari 2021 di Hotel Sengkaling, Kabupaten Malang.

Pemain yang masih ikut dalam kursus kepelatihan tersebut adalah Oktafianus Fernando, Hansamu Yama, M. Syaifuddin, Beny Wahyudi, Samsul Arif, Dendi Santoso, Hendro Siswanto, Ahmad Alfarizi, dan Fandi Eko Utomo. Mereka membaur bersama 15 peserta lainnya.

Secara materi, para pemain tersebut sudah punya modal. Mereka pernah ditangani berbagai macam pelatih di klub. Tetapi nyatanya, saat kursus mereka harus adaptasi dan sempat kaget, lantaran kursus yang diikuti tidak semudah yang dibayangkan.

"Jadi pelatih itu ternyata susah. Hari pertama kami sampai tidak bisa tidur," kata Dendi Santoso, pemain Arema FC.

Saat hari pertama, mereka langsung dapat tugas membuat pola latihan untuk praktik di lapangan keesokan harinya. Karena tidak terbiasa, mereka butuh waktu lebih lama sampai tengah malam untuk menyelesaikannya.

"Hari-hari selanjutnya mulai terbiasa," lanjut Dendi.

Sebaliknya, peserta lain yang bukan berasal dari pemain pro lebih cepat adaptasi. Pasalnya, mereka sudah sering ikut seminar atau kursus kepelatihan sebelumnya.

Hal senada disampaikan Beny Wahyudi. Bek kanan PSIM Yogyakarta itu merasa lebih melelahkan kursus pelatih ketimbang menjalani rutinitas latihan atau training center sebagai pemain.

"Jadi pelatih itu ternyata sulit. Harus memikirkan program, menerapkan dalam latihan dan sebagainya. Jawaban saya nanti pasti bisa lebih panjang setelah menjalani hari terakhir kursus," imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Merasa Jenuh

Kejenuhan juga sempat dirasakan Beny dan pemain lain. Sebagai pemain, mereka jarang melakukan aktivitas yang menguras konsentrasi seharian penuh.

Rutinitas sebagai pemain biasanya menjalani latihan paling banyak pagi dan sore ketika persiapan sebelum kompetisi. Saat kompetisi jalan, latihan hanya sekali dalam sehari.

Selain praktik di lapangan pada pagi hari, siang sampai malam mereka dapat materi di kelas dan tugas. "Sebenarnya ada rasa bosan dan jenuh waktu materi kelas. Mau tidur juga enggak bisa. Jadi, dijalani saja lah," sambung Beny.

Tetapi, bukan berarti mereka menyesal ikut kursus kepelatihan ini. Para pemain tersebut mendapatkan banyak ilmu berharga pada kursus kepelatihan kali ini.

"Sementara ini baru dasar-dasar sepakbola. Ternyata selama ini saya juga masih salah waktu bermain. Meskipun tidak terlalu fatal, tapi di kursus ini saya bisa baru tahu," lanjut mantan pemain Arema FC dan Madura United itu.

Video Populer

Foto Populer