Sukses


Nasib Markas Persebaya Belum Jelas, Bonek Bakal Turun ke Jalan

Bola.com, Surabaya - Masalah ketidakjelasan markas Persebaya Surabaya untuk musim 2021 berbuntut panjang. Seperti diketahui, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak mengizinkan penyewaan stadion untuk klub berjulukan Bajul Ijo itu.

Manajemen Persebaya sudah mengirim surat izin untuk bisa berlatih di Stadion Gelora 10 November. Namun, penolakan muncul dari Dispora Surabaya dengan alasan masih dilakukan perawatan dan akan digunakan oleh akademi sepak bola.

Stadion Gelora Bung Tomo yang rencananya menjadi kandang Persebaya seperti biasanya juga tak jelas. Ironisnya, dua stadion itu baru saja direnovasi dengan menghabiskan dana milayaran rupiah demi persiapan Piala Dunia U-20 2021 yang resmi ditunda.

Bonek, suporter Persebaya, gerah melihat sikap Pemkot Surabaya ini. Mereka sudah memberi waktu kepada manajemen Persebaya dan Pemkot Surabaya untuk duduk bersama membahas permasalahan ini.

Namun, sampai tenggat waktu, kedua pihak tidak kunjung memberikan respons. Bonek pun mengancam bakal turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa ke Balai Kota Surabaya. Itu merupakan hasil keputusan Bonek dengan para koordinator tribune.

“Deadline yang sudah diberikan oleh koordinator tribune berapa hari yang lalu itu tidak ada jawaban, baik dari pihak manajemen Persebaya atau pemerintah kota (Surabaya),” kata Syaiful Anthony dirijen Bonek tribune utara alias Green Nord, Senin (22/3/2021).

“Makanya, kami sepakat, koordinator tribune dan beberapa tokoh Bonek, untuk aksi turun ke jalan. Aksi turun jalan ini kami laksanakan dalam waktu pekan-pekan ini, dan berbasis massa minimal 5000 orang,” ujar pria yang akrab disapa Capo Ipul itu.

Video

2 dari 3 halaman

Perjuangkan Nasib

Kesepakatan ini dibuat setelah hasil diskusi yang dilakukan oleh koordinator tribune Bonek dari empat kelompok bersama beberapa pentolan Bonek lainnya. Mereka adalah Green Nord, Tribun Timur, Tribun Kidul, dan Gate 21.

Konflik yang mendera Persebaya dengan Pemkot Surabaya ini sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Selama ini, tim berjulukan Bajul Ijo itu kesulitan mendapat tempat di kota sendiri, terutama untuk berlatih.

Beberapa kali pemain Persebaya harus berpindah tempat hanya untuk latihan. Di Surabaya, mereka menggunakan Lapangan Polda Jatim dan Lapangan SIER. Lalu di Sidoarjo, menggunakan Lapangan Jenggolo dan Stadion Gelora Delta.

Konflik itu pula yang membuat Wisma Persebaya yang terletak di Jalan Karanggayam sempat dalam sengketa dan mengancam regenerasi pemain muda. Meski Pemkot bersikeras, Persebaya kemudian berhasil memenangkan gugatan itu.

“Tuntutan kami sudah jelas. Bahwa, selama ini konflik terjadi bukan hanya terjadi sekarang. Konflik soal lapangan itu sudah sering terjadi, bahkan tiga tahun terakhir. Sampai detik ini pun masih mengulang kesalahan yang sama,” ucap Capol Ipul.

“Kami sebagai suporter Persebaya, atau Bonek, gerah dalam situasi dan kondisi seperti saat ini. Di mana Persebaya selalu terkendala dengan homebase maupun tempat latihan. Perlu digarisbawahi, aksi ini murni bukan soal siapa yang mendorong, ini murni ikatan emosional antara suporter kepada klub kebanggaan, Persebaya,” imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Patuhi Protokol Kesehatan

Masalahnya, saat ini situasi pandemi COVID-19 masih belum terkendali. Pemerintah juga masih memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah kerumunan.

“Kami sudah membuat surat pemberitahuan, dan sudah ditandatangani koordinator tribune, meski dalam situasi PPKM, kami tetap akan turun ke jalan. Yang penting kami tetap mematuhi protokol kesehatan,” tandas Capo Ipul. 

Di sisi lain, skuat Persebaya kini sedang berada di Bandung untuk bersaing di Grup C Piala Menpora 2021. Mereka bakal mengawali turnamen pramusim ini dengan melawan Persik Kediri di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa sore (23/3/2021).

Video Populer

Foto Populer