Sukses


Duel Antarlini PSM Vs PSS di Piala Menpora: Menunggu Kebangkitan Dua Tim Terluka

Bola.com, Solo - PSM Makassar dan PSS Sleman sama-sama tersingkir secara dramatis pada semifinal Piala Menpora 2021.

Skuad Juku Eja harus mengubur mimpi ke final setelah ditekuk Persija Jakarta via adu penalti dengan skor 3-4, setelah bermain imbang tanpa gol dalam dua laga semifinal.

Sementara itu, PSS disingkirkan Persib Bandung dengan agregat gol 2-3. Keduanya terluka karena mereka sejatinya berpeluang ke partai puncak.

PSM Makassar misalnya, tim asuhan Syamsuddin Batola itu sempat tiga kali di atas angin untuk melewati adu penalti dengan kemenangan.

Begitu pun dengan PSS Sleman. Mereka nyaris memenangkan leg kedua semifinal untuk memaksakan adu penalti andai wasit Dharma Santoso Gulo lebih jeli mengambil keputusan.

Di antaranya, pada menit ke-88, sebuah umpan Nicolas Velez kepada Irfan Jaya harus terhenti. Wasit meniup peluit tanda pelanggaran kepada Nicolas Velez oleh pemain Persib.

Padahal, PSS Sleman dalam posisi advantage ball, karena bola bisa didapatkan oleh Irfan Jaya dalam posisi menyerang pertahanan Persib. Sebagai bentuk kekecewaan mereka atas wasit, kubu PSS tak menghadiri sesi jumpa pers selepas laga.

Tetapi, layaknya sebuah pertandingan yang diwarnai drama atau kontroversi, apa pun hasilnya harus diterima dengan lapang dada. Apalagi, kedua tim masih harus memainkan satu laga lagi untuk memperebutkan posisi ketiga di Stadion Manahan Solo, Sabtu (24/4/2021) malam WIB.

Jadi, menarik untuk menunggu tim mana yang mampu menjadikan laga nanti sebagai momen kebangkitan untuk mengakhiri kiprah di Piala Menpora 2021 dengan kepala tegak.

Secara teknis, PSM dan PSS memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ulasan Bola.com terkait kekuatan lini per lini kedua tim jelang berlaga memperebutkan tempat ketiga Piala Menpora 2021.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Lini Belakang

PSM dan PSS sama-sama kehilangan pemain penting di lini belakang pada laga nanti. Bek kiri Juku Eja, Abdul Rachman, harus absen karena akumulasi kartu kuning.

Padahal, dalam enam laga PSM di Piala Menpora, Rachman bersama tiga bek lainnya, Zulkifli Syukur, Erwin Gutawa, dan Hasim Kipuw jadi tembok kukuh buat kiper Hilman Syah yang juga tampil impresif di bawah mistar gawang PSM Makassar.

Begitu pun dengan PSS yang harus kehilangan stoper Fabiano Beltrame yang diganjar kartu merah oleh wasit pada leg kedua semifinal.

Sebagai pengganti Rachman, pelatih PSM, Syamsuddin Batola punya opsi pada diri Ahmad Hari, eks PSCS Cilacap yang secara kualitas tak kalah. Adapun PSS tak terlalu bermasalah kehilangan Fabiano.

Pelatih PSS, Dejan Antonic, bisa mengembalikan Aaron Evans ke posisi aslinya sebagai bek tengah. Sebelumnya, Dejan memainkan pemain asal Australia itu sebagai gelandang jangkar.

 

3 dari 4 halaman

Lini Tengah

Seperti laga sebelumnya, Dejan Antonic kemungkan besar memainkan lima gelandang untuk menguasai lini tengah. Mereka adalah Kim Kurniawan, Fitra Ridwan (gelandang bertahan), Irfan Jaya, Nicolas Velez, dan Irkham (gelandang serang).

Sementara itu, Syamsuddin selalu memainkan tiga gelandang dengan mobilitas tinggi yakni Rasyid Bakri, Sutanto Tan, dan M. Arfan dengan mengoptimalkan serangan lewat dua sisi sayap.

Secara umum, kekuatan lini tengah kedua tim relatif seimbang, meski PSS unggul jumlah pemain di lini tersebut, karena situasi di lapangan juga jadi penentu.

Di mana dua penyerang sayap PSM, Rizky Eka dan Yacob Sayuri kerap bergerak ke dalam dan mampu menarik lebih dari satu pemain lain untuk mengadang pergerakan mereka.

 

4 dari 4 halaman

Lini Depan

PSM dan PSS sama-sama mengandalkan satu striker untuk menjebol gawang lawan. PSM memainkan Saldi Amiruddin untuk mengganti peran Patrich Wanggai yang harus absen pada laga nanti karena akulumasi kartu.

Saldi memiliki kecepatan dan kejelian dalam membuka ruang, karena sejatinya berposisi asli sebagai penyerang sayap. Di Piala Menpora 2021, Saldi yang penah berkostum Madura United baru mencetak satu gol.

Sementara itu, PSS bertumpu pada striker Timnas Indonesia U-19 yang berpostur ideal dan bertenaga yakni Saddam Emiruddin Gaffar. Tapi, Saddam wajib memiliki daya juang dan nyali lebih untuk memperdaya duet stoper PSM, Erwin Gutawa dan Hasim Kipuw, yang sudah teruji ketangguhannya di turnamen pra musim ini.

Video Populer

Foto Populer