Sukses


Parade Legiun Asing Andalan Bhayangkara FC: Anderson Salles dan Ezechiel N'Douassel Jadi Tumpuan

Bola.com, Jakarta - Bhayangkara FC masih masuk daftar tim kuat di Liga 1 2021/2022. Klub berjulukan The Guardians tersebut masih menjadi tim yang paling serius di antara para pesaingnya.

Meskipun hasil kurang memuaskan didapat saat pramusim, seperti di Piala Menpora pada Maret-April lalu. Anak asuh Paul Munster tersebut gagal bersaing dan langsung terhenti pada penyisihan grup.

Meski begitu, Bhayangkara FC tetaplah tim dengan nama besar dan skuad mentereng, hingga banyak pihak yang menyebut mereka sebagai The Dream Team. The Guardians berhasil mempertahankan pemain-pemain pilarnya dari musim lalu.

Di sisi lain Bhayangkara Solo FC semakin kuat dengan kehadiran pemain anyar dengan nama besar untuk menghadapi persaingan di Liga 1 2021. Ada banyak pemain Bhayangkara FC berpredikat bintang dan nama besar, yang siap unjuk gigi di kompetisi nanti.

Cukup menarik jika membahas potensi para legiun asing mereka. Bhayangkara FC tercatat memiliki empat pemain asing, atau melengkapi kuota dari regulasi yang ditetapkan federasi.

Simak kiprah dan kemampuan dari empat pemain asing Bhayangkara FC yang coba diulas Bola.com berikut ini:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 5 halaman

Anderson Salles

Pemain belakang asal Brasil itu kembali reuni dengan The Guardians untuk musim 2021/2022. Ia tercatat pernah berseragam Bhayangkara FC di Liga 1 2019, meski sempat kembali ke Brasil selama pandemi COVID-19.

Soal kemampuan sebagai benteng pertahanan tak perlu diragukan lagi. Punya tinggi 181 cm dan badan gempal, jadi modal bagi Anderson dalam menghalau serangan lawan.

Anderson Salles juga sangat piawai dalam mengeksekusi bola mati, khususnya tendangan bebas. Sudah banyak gol yang ia ciptakan dari proses free kick.

Ia dikenal punya kualitas tendangan geledek jarak jauh, yang sering membuat kiper lawan terperangah. Anderson akan kembali menjadi tumpuan dan andalan di sektor belakang Bhayangkara dalam mengarungi kompetisi nanti.

 

3 dari 5 halaman

Lee Yu Jun

Pemain berkewarganegaraan Korea Selatan itu cukup lama bermain untuk Bhayangkara FC. Ia pemain asing paling awet di tim ini, sejak pertama bergabung pada 2016 lalu.

Prestasi terbaiknya adalah langsung membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 musim 2017. Ia sudah menginjak usia kepala tiga, tepatnya 31 tahun. Kendati begitu, Lee masih mampu membuktikan kebolehannya di atas lapangan.

Pada musim 2019, atau satu musim sebelum kompetisi berhenti, Lee masih menjadi andalan Bhayangkara FC, dengan mencatat total 29 penampilan di berbagai laga. Ia punya kecepatan dan determinasi tinggi sebagai gelandang sentral.

Soal kualitas dan andilnya untuk Bhayangkara FC tentunya tidak perlu diragukan lagi. Ia tentu sudah sangat hafal luar dalam timnya yang sudah ia bela selama empat tahun terakhir.

4 dari 5 halaman

Renan Silva

Playmaker asal Brasil tersebut menjadi tumpuan di lini tengah Bhayangkara Solo FC sejak musim lalu. Ia sudah lama mengenal kultur sepak bola Indonesia semenjak menjadi pilar Persija Jakarta dan Borneo FC.

Kualitasnya ada pada daya jelajah tinggi di sektor tengah dan serangan The Guardians. Ia dibekali skill olah bola, yang sulit dihentikan pemain lawan. Musim terbaiknya adalah pada 2019, menjadi kunci permainan Borneo FC dengan koleksi 12 gol.

Lantas ia direkrut Bhayangkara Solo FC, dan tak salah merekrutnya. Seperti halnya dalam penampilan di Piala Menpora 2021, pemain berusia 32 tahun itu menjadi pilar penting bersama Evan Dimas, Adam Alis, dan Andik Vermansyah di sektor tengah.

5 dari 5 halaman

Ezechiel N'Douassel

Bomber penuh pengalaman ini di dukung postur badan yang tinggi dan kuat, serta sudah teruji di Liga Indonesia. Karena menjadi tahun keempatnya berkarier, meski sebelumnya membela Persib Bandung.

Dua musim berkostum Tim Maung Bandung, pemain asal Chad tersebut kemudian hijrah ke Bhayangkara FC. Ezechiel langsung menjadi andalan bagi barisan depan The Guardians mulai musim 2020, termasuk di ajang Piala Menpora 2021 kemarin.

Meski perjalanan Bhayangkara Solo FC terhenti di penyisihan grup, Ezechiel N'Douassel tetap menjadi pilihan utama di lini depan. Keistimewaannya adalah jago dalam duel bola udara dan naluri mencetak gol yang tinggi sebagai predator di kotak penalti.

Dalam racikan permainan Paul Munster, ia akan kembali dipersiapkan untuk menjadi ujung tombak Bhayangkara Solo FC pada kompetisi nanti. 

Video Populer

Foto Populer