Sukses


Liga 1: Formasi 4-3-3 Kegemaran Milomir Seslija Dinilai Bakal Efektif di PSM

Bola.com, Makassar - CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin pada berbagai kesempatan mengungkapkan bakal memakai jasa pelatih asing yang sudah berpengalaman menangani tim di Indonesia dan tentunya memahami karakter permainan Juku Eja.

Belakangan, nama mantan pelatih, Barito Putera, Persiba Balikpapan, Arema FC dan Madura United, Milomir Seslija jadi kandidat utama dan akhirnya tiba di Makassar akhir pekan lalu.

Milo, sapaan karib Milomir Seslija pelatih asal Bosnia ini, memang belum pernah membawa tim yang ditanganinya meraih trofi juara Liga Indonesia. Tapi, Milo pernah meraih sukses di level turnamen bergengsi di Tanah Air bersama Arema FC. Di antaranya, meraih juara di Bali Island Cup dan Bhayangkara Cup pada 2016 serta Piala Presiden 2019.

Ketika menangani Arema FC, Milo selalu memiliki gabungan materi pemain muda dan sarat pengalaman. Tapi, yang paling krusial, tentu pemain berpengalaman. Ketika itu dia memiliki Hamka Hamzah yang menjabat sebagai kapten tim, baik pada musim 2016 maupun 2019.

Selain itu ada nama-nama seperti Cristian Gonzales, Esteban Vizcarra, Raphael Maitimo pada musim 2016. Sementara pada musim 2019 ada Makan Konate yang menjadi bintang sekaligus pemain kunci Arema FC.

Sejatinya, situasi dan kondisi yang dihadapi Milo di PSM hampir mirip dengan Arema. Selain karakter permainan keras dan cepat, PSM juga memiliki sederet pemain berpengalaman seperti Zulkifli Syukur, Hasim Kipuw plus Wiljan Pluim, gelandang elegan asal Belanda yang menjadi kapten PSM sejak 2019.

Skuad Juku Eja juga dihuni sejumlah pemain yang memiliki nama di pentas sepak bola Tanah Air. Sebut saja Hilman Syah, Ilham Udin Armaiyn, Prisca Womsiwor, Rasyid Bakri, Sutanto Tan, M. Arfan dan Yacob Sayuri. Nama terakhir adalah anggota skuad Timnas Indonesia yang ditangani Shin Tae-yong.

"Materi pemain yang ada saat ini juga cocok dengan formasi kegemaran coach Milo yakni 4-3-3. Jadi, saya menilai keputusan manajemen PSM mendatangkan coach Milo cukup efektif," ujar Andi Coklat, mantan jenderal lapangan The Maczman kepada Bola.com, Sabtu (10/7/2021).

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Butuh Stopper dan Bek Kanan

Andi Coklat sependapat dengan pernyataan asisten pelatih Syamsuddin Batola yang menangani PSM sebelum kedatangan Milomir Seslija yakni Juku Eja tinggal membutuhkan stopper dan bek kanan untuk melengkapi kekuatan tim.

"Kalau bisa mendatangkan pemain yang tepat pada posisi itu, saya yakin PSM bisa bersaing di papan atas Liga 1 2021/2022," tegas Andi Coklat.

Menurut Andi Coklat, di lini belakang dengan pola 4-3-3, Milo bisa mengoptimalkan formasi empat bek yang tampil mengesankan di Piala Menpora 2021. Tapi, tentunya Milo tak mungkin terus memainkan materi yang sama di Liga 1 2021/2021 yang durasinya panjang.

Andi Coklat menilai, kalau pun sulit mendapatkan bek kanan sebagai pelapis Zulkifli Syukur, kelemahan ini bisa dieliminir bila PSM bisa mendatangkan stopper asing yang tangguh.

"Kalau stopper asing datang, Hasim Kipuw bisa bisa dimainkan sebagai bek kanan bergantian dengan Zulkifli," terang Andi Coklat.

Sementara di lini tengah, dimata Andi Coklat bakal jadi senjata utama PSM selain mengoptimalkan peranan penyerang sayap. Di lini ini, PSM memiliki Sutanto, Rasyid, Arfan dan tentu saja Pluim.

"Saya juga mendengar kabar, PSM akan mendatangkan satu gelandang asing untuk menambah kekuatan di lini tengah," papar Andi Coklat.

Dengan materi lini tengah yang solid, kerja barisan penyerang bakal lebih ringan. Di sektor sayap, PSM memiliki Rizky Eka Pratama, Ilham Udim Armaiyn, Prisca Womsiwor, Yacob Sayuri dan Yance Sayuri untuk memanjakan Anco Jansen, striker asal Belanda yang jadi tumpuan utama untuk menjebol gawang lawan.

Sebagai pelapis Jansen, Milo bisa mengoptimalkan peran Saldi Amiruddin yang tampil lumayan di Piala Menpora 2021. "Keputusan manajemen PSM yang memberi wewenang penuh terkait teknis bisa membuat coach Milo lebih nyaman dan leluasa menangani PSM," pungkas Coklat.

Video Populer

Foto Populer