Sukses


Lika-Liku Karier Indriyanto Nugroho: Naik Sepeda dan Bus demi Berlatih di SSB, hingga Tembus Timnas Indonesia

Bola.com, Solo - Ada kata-kata bijak bahwa proses tak pernah mengkhianati hasil. Itulah yang dirasakan mantan pesepak bola Indonesia asal Sukoharjo, Indriyanto Nugroho.

Indriyanto Nugroho dikenal sebagai pemain berbakat dan potensial ketika aktif bermain di awal dekade 1990-an. Pemain dari desa di Kabupaten Sukoharjo yang tak jauh dari Solo itu memiliki bakat terpendam.

Lapangan hijau ia geluti demi meniti karier sebagai pemain profesional hingga nasional. Perjuangannya diawali dari sebuah SSB bernama Fortuna Sukoharjo, kemudian pindah ke Solo. Dia lantas dipoles oleh Arseto Solo, naik level ke Pelita Jaya hingga merasakan kesuksesan bersama Timnas Merah-putih.

Serangkaian perjalanan tersebut dilandasi dengan kegigihannya menekuni sepak bola, mulai harus berpindah-pindah sekolah, meninggalkan keluarga karena harus pergi ke Italia, hingga menghadapi situasi pelik kepindahan kontroversialnya dari Arseto ke Pelita Jaya.

Belum lama ini, pria yang akrab disapa Nunung itu menceritakan kisah perjalanannya di sepak bola yang diawali dari kampung halamannya di Sukoharjo, melalui kanal YouTube Pinggir Lapangan.

"Awalnya dari SSB Fortuna, Monas Putra di Solo, Diklat Arseto selama dua tahun, lalu masuk seleksi program Primavera di Italia, gabung Pelita Jaya, main di beberapa klub sampai pensiun pada 2013. Sekarang menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-16," terang Indriyanto Nugroho dalam video yang diunggah akhir pekan lalu.

"Ingat saat masa kecil latihan di stadion Jombor Sukoharjo, saya naik bus dari rumah, kadang juga naik sepeda. Kemudian masuk SMP saya pindah ke Solo. Lalu ada turnamen antar-Diklat di Kadipolo, saya ikut Monas Putra. Jadi top scorer, ada fotonya di mes Kadipolo (markas Arseto) yang angker, takut juga mau ke sana," kenang Indriyanto Nugroho.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Fokus Jadi Pelatih

Masa keemasan pria kelahiran 14 September 1976 tersebut adalah setelah kembali ke Indonesia dari program PSSI Primavera pada 1995. Ia menjadi andalan di klubnya Pelita Jaya, dan menembus skuad Timnas Indonesia.

Kariernya bersama klub sering berpindah-pindah mulai dari Persijatim Solo FC, PSIS Semarang, Persita Tangerang, Persik Kediri, hingga memutuskan gantung sepatu di Madura United. Saat ini dirinya masuk di tim pelatih Timnas Indonesia U-16 bersama Bima Sakti, Firmansyah, dan Markus Horison.

"Setelah pensiun dari Madura United 2013 langsung memutuskan ambil SSB di Bogor ikut adik saya Haryanto Tommy Prasetyo. Selama hampir lima tahun, baru bisa ke jenjang saat ini," ujarnya.

"Pasti ada tujuan ke sana (melatih Timnas Indonesia senior), tapi sampai saat ini masih dipercaya di U-16, ya sambil jalan dan menunggu sepak bola Indonesia kembali berjalan. Federasi bisa memberikan yang terbaik, kasihan adik-adik untuk generasi penerus dan juga pelatih untuk bisa bekerja kembali," tandas Indriyanto Nugroho. 

 

Video Populer

Foto Populer