Bola.com, Buriram - Witan Sulaeman menunjukan bentuk hati, tanda ia sehabis mencetak gol. Ia mengarahkannya ke fotografer untuk merayakan gol ketiga Timnas Indonesia ke gawang Chinese Taipei. Senyum semringah juga terpancar dari bibirnya. Maklum, gol itu menjadi yang perdana baginya di timnas senior.
Witan Sulaeman adalah contoh bagaimana seorang supersub bekerja. Winger klub Polandia, Lechia Gdansk itu datang sebagai pemain pengganti pada jeda turun minum. Pelatih Shin Tae-yong memainkannya untuk menggantikan Adam Alis.
Baca Juga
Daftar 15 Pemain Timnas Indonesia yang Bisa Turun di Piala Asia U-23 2024: Panggung Justin Hubner, Marselino Ferdinan, hingga Ivar Jenner
Meniru Timnas Indonesia, Vietnam Akan Lakukan Naturalisasi Secara Masif
Timnas Indonesia U-23 Ingin Boyong Pemain Abroad ke Piala Asia U-23 2024, PSSI Tebar Surat ke Klub
Advertisement
Selama 45 menit babak kedua, Witan Sulaeman bermain impresif. Pemain yang dijuluki Baby Shark itu mampu mengobrak-abrik lini pertahanan Chinese Taipei. Performanya terbayar di pengujung laga. Menerima umpan manis dari Kadek Agung, ia mampu melepaskan tendangan melengkung ke gawang Chinese Taipei.
Gol itu menjadi yang ketiga bagi Timnas Indonesia dalam partai itu. Skuad Garuda, julukannya, berhasil menggelontorkan tiga gol tanpa balas ke gawang Chinese Taipei pada leg kedua Play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 di Chang Arena, Buriram, Thailand, Selasa (12/10/2021).
Witan Sulaeman adalah satu di antara lima pemain luar negeri Timnas Indonesia ketika melawan Chinese Taipei. Kehadiran kelimanya mampu berkontribusi positif untuk meloloskan Skuad Garuda ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.
Selain Witan Sulaeman, bagaimana kinerja empat pemain luar negeri lainnya ketika Timnas Indonesia membabat Chinese Taipei 3-0?
ÂÂÂView this post on Instagram
Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri hanya bermain sebagai pemain pengganti pada pertemuan pertama. Namun, di leg kedua, pemain peserta Liga Slovakia, FK Senica itu tampil sejak menit awal.
Kesempatan dari pelatih Shin Tae-yong tidak disia-siakan oleh Egy Maulana Vikri. Umpan silangnya pada menit ke-27 berujung gol pertama untuk Timnas Indonesia.
Advertisement
Bola crossing dari Egy Maulana Vikri itu sebenarnya mengarah ke Dedik Setiawan. Namun, striker Arema FC itu gagal menanduknya. Kiper Chinese Taipei terlanjur terkecoh dan bola masuk ke gawangnya.
Advertisement
Ryuji Utomo
Shin Tae-yong memutuskan untuk mencadangkan Fachrudin Aryanto yang bermain pada leg pertama, untuk memberikan tempat kepada Ryuji Utomo sebagai tandem dari Victor Igbonefo di jantung pertahan.
Pilihan Shin Tae-yong tidak salah. Ryuji Utomo bermain solid sepanjang pertandingan.
Advertisement
Palang pintu Penang FC di Liga Malaysia ini tampil padu bersama Victor Igbonefo di lini belakang. Buktinya, Muhammad Riyandi sebagai kiper tidak banyak bekerja dan gawangnya tetap terjaga dari kebobolan.
Asnawi Mangkualam
Asnawi Mangkualam tidak tergantikan di pos bek sayap kanan Timnas Indonesia. Pemain Ansan Greeners itu selalu dipercaya bermain selama 90 menit.
Di leg kedua, Asnawi Mangkualam bahkan menjadi kapten Timnas Indonesia setelah Evan Dimas ditarik keluar pada menit ke-75.
Advertisement
Asnawi Mangkualam bermain trengginas pada pertemuan kedua, baik saat bertahan atau membantu serangan.
Dalam dua partai melawan Chinese Taipei, Asnawi Mangkualam diposisikan Shin Tae-yong lebih ke tengah. Perannya amat mirip dengan Joao Cancelo di Manchester City.
Advertisement
Syahrian Abimanyu
Syahrian Abimanyu mulai kehilangan tempatnya di Timnas Indonesia. Gelandang Johor Darul Ta'zim (JDT) ini hanya diturunkan sebagai pengganti pada dua partai melawan Chinese Taipei.
Posisi Syahrian Abimanyu di Timnas Indonesia digeser oleh Ricky Kambuaya, gelandang Persebaya Surabaya yang bermain sangar dalam dua laga kontra Chinese Taipei.
Advertisement
Pada leg kedua, Syahrian Abimanyu baru dimainkan pada menit ke-75 untuk menggantikan Evan Dimas. Pemain berusia 22 tahun ini masih sempat memamerkan umpan-umpan terobosannya yang manja meski beberapa kali dapat dipotong oleh lawan.