Sukses


Cerita Khoirul Mashuda, Petualang Sepak Bola yang Pernah Gabung Klub dari Ujung Timur dan Barat Indonesia

Bola.com, Makassar - Aksi Khoirul Mashuda sebagai gelandang bertahan pernah mewarnai kompetisi sepak bola Tanah Air pada awal dekade 2000-an. Tidak tanggung-tanggung, pesepak bola kelahiran Sidoarjo, 8 Agustus 1982, itu pernah berpetualang membela tim dari ujung timur hingga barat Indonesia. Pencapaian terbaiknya membawa Persisam Samarinda meraih trofi juara Divisi Utama 2008/2009.

Dalam channel youtube Pinggir Lapangan, Khoirul Mashuda mengungkap perjalanan karier sepak bolanya yang dimulai dengan bergabung bersama SSB Putra Merdeka yang berlatih di Krian, Sidoarjo. Ia kemudian menambah ilmu sepak bola di tim PSAD Arhanud sebelum berkostum Mars BPTN yang berkiprah dalam kompetisi internal Persebaya Surabaya.

"Saat itu, saya masih duduk di bangku kelas 1 SMA," kenang Khoirul.

Khoirul Mashuda masih berstatus pelajar SMA ketika mendapatkan tawaran bergabung di Persida Sidoarjo yang tengah bersiap untuk bersaing di Divisi Dua Liga Indonesia musim 2003. Dua musim bersama Persida, Khoirul kemudian memulai petualangan bermain di luar Sidoarjo dengan menerima tawaran tim asal Papua, Persidafon Dafonsoro.

"Saya tidak masalah soal adaptasi. Intinya kalau kita bersikap baik dan ramah, pasti akan diterima dengan baik pula oleh penduduk lokal," ungkap Khoirul.

Semusim bersama Persidafon, Khoirul Mashuda menyeberang ke Persiter Ternate pada 2006 yang baru promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia. Seperti di Persidafon, Khoirul hanya satu musim di Persiter karena tertarik dengan godaan manajemen Persiraja Banda Aceh.

2 dari 2 halaman

Juara Divisi Utama Bersama Persisam

Khoirul Mashuda juga hanya satu musim di Persiraja. Ia melanjutkan petualangannya ke Kalimantan dan berkostum Persisam Samarinda, yang saat itu dihuni pemain papan atas kompetisi Tanah Air, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Ilham Jaya Kesuma, Uston Nawawi dan striker asal Paraguay, Aldo Baretto.

"Saat itu, Persisam dijuluki The Dream Team di Divisi Utama," terang Khoirul.

Materi pemain mentereng membuat langkah Persisam terbilang mulus untuk meraih trofi juara Divisi Utama sekaligus promosi ke Liga Super Indonesia, kompetisi kasta tertinggi Tanah Air.

Meski sukses membawa Persisam juara, Khoirul kembali hanya bertahan satu musim di sebuah klub. Dengan alasan ingin dekat dengan keluarga, ia menerima tawaran manajemen Deltras Sidoarjo jelang musim 2009/2010.

"Deltras jadi tim pertama saya berkiprah di kompetisi kasta tertinggi," pungkas Khoirul.

Video Populer

Foto Populer