Sukses


Duka Striker Timnas Indonesia, Dimas Drajad terhadap Tragedi Kanjuruhan

Bola.com, Bogor - Kapten Persikabo 1973, Muhammad Dimas Drajad menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya suporter Arema FC dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang usai menjamu Persebaya, 1 Oktober 2022.

Dimas Drajad berharap, kejadian tersebut menjadi yang terakhir dalam perjalanan sepak bola Indonesia. Seperti diketahui, ratusan orang meninggal dunia usai pertandingan Arema FC kontra Persebaya.

Pemerintah merilis, ada 125 orang yang wafat dalam tragedi itu. Kejadian itu pun menjadi perhatian dunia, karena masuk dalam jajaran tragedi mengerikan sepanjang sejarah sepak bola.

"Tentu saja saya atas nama-teman-teman di Persikabo 1973 sangat berduka dengan kejadian itu," kata Dimas Drajad.

"Sehari sebelumnya, kami meraih tiga poin, namun sehari berselang kami mendapatkan kabar adanya kejadian di Stadion Kanjuruhan." 

"Kami sangat berduka, semoga itu menjadi yang terakhir dalam sepak bola Indonesia," lanjutnya. 

 

 

 

 

2 dari 5 halaman

Semoga Tidak Terulang Lagi

Lebih lanjut, pemain kelahiran Gresik itu berharap ke depannya stakeholder sepak bola nasional terus mengingat agar kejadian di Stadion Kanjuruhan tidak terulang lagi.

Perlu adanya edukasi dan kerja sama semua pihak, agar ke depannya sepak bola Indonesia bisa menjadi hiburan bagi masyarakat Indonesia.

Pemain yang juga andalan timnas senior ini mengajak semua pihak untuk fokus membangun sepak bola Indonesia yang penuh prestasi.

 

 

 

3 dari 5 halaman

Duka Dimas Drajad

"Saya berharap ada edukasi kepada suporter, pihak terkait dalam sepak bola agar tidak ada kejadian serupa di kemudian hari," kata Dimas Drajad.

"Mari kita bangun sepak bola Indonesia ke depannya, yang bisa menjadi hiburan masyarakat dan berprestasi." 

"Saya dan teman-teman di Persikabo menyampaikan duka yang mendalam untuk suporter Arema FC yang kehilangan keluarga tercintanya," ungkapnya.

 

4 dari 5 halaman

Persikabo Turut Berduka

Hal senada diungkapkan pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurjaman yang mengakui, semua elemen yang ada di Persikabo 1973 berduka saat mendapatkan kabar ratusan orang wafat dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

"Saat makan pagi, dan kami berbicara tentang itu, kami semua lemas. Saya dan tim kepelatihan, langsung mengambil keputusan untuk meniadakan latihan, sebagai tanda kami berduka," kata Djadjang. 

"Kami doakan yang wafat mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan," tuturnya.

5 dari 5 halaman

Yuk Lihat di Mana Posisi Persikabo Saat Ini?

Video Populer

Foto Populer