Sukses


Sejarah Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20: Pernah Meraih Titel Juara Bersama

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 akan beraksi di Piala Asia U-20 2023 di Uzbekistan pada 1 hingga 18 Maret 2023. Tim Garuda Nusantara akan mencoba untuk bisa bersaing dan melangkah jauh di turnamen yang pernah dijuarai pada 1961 itu.

Setelah drawing yang dilakukan pada Rabu (26/10/2022), Timnas Indonesia U-20 tergabung di Grup A Piala Asia U-20 2023 bersama tuan rumah Uzbekistan, kemudian Irak dan Suriah.

Menghadapi tim asal Asia Barat dan Tengah yang dikenal kuat di kancah Asia, jelas perjuangan Timnas Indonesia U-20 tidak akan mudah nantinya. Apalagi Irak memiliki sejarah lima kali menjadi juara pada perhelatan Piala Asia U-20, yang dulu lebih dikenal dengan istilah Piala AFC U-19.

Namun, nyatanya penampilan Timnas Indonesia U-20 di putaran final Piala Asia U-20 ini bukan yang pertama. Tim muda Indonesia bahkan pernah juara di turnamen ini pada 1961, yang saat itu diraih dengan status juara bersama Burma yang kini bernama Myanmar.

Saat itu, turnamen yang dikenal dengan sebutan Piala Asia Junior itu  itu digelar setiap tahun, dan Timnas Indonesia berhasil menjadi juara pada edisi ketiga.

Namun, setelah itu Timnas Indonesia tak pernah lagi menjadi juara, termasuk setelah turnamen sepak bola junior ini menjadi kejuaraan yang digelar setiap dua tahun sekali itu.

Seperti apa sejarah Timnas Indonesia U-20, yang dulu lebih sering disebut Timnas Indonesia U-19, ketika bertanding di Piala AFC U-19 yang kini menjadi Piala Asia U-20 itu? Berikut ulasannya:

 
2 dari 5 halaman

Tampil Bagus dalam 3 Edisi Pertama

Setelah kali pertama digelar pada 1959 di Malaysia, di mana Timnas Indonesia tidak ikut serta, performa Timnas Indonesia junior saat itu cukup bagus pada tiga edisi berikutnya.

Pada edisi 1960, kejuaraan ini yang diikuti delapan tim. Timnas Indonesia menjadi tim peringkat keempat setelah menjadi runner-up Grup B setelah menang 9-3 atas Singapura dan 3-0 atas Thailand. Sayangnya, Timnas Indonesia kalah 2-4 dari Korea Selatan dan harus puas menjadi runner-up Grup B.

Saat itu dua tim teratas dari dua grup yang ada langsung tampil di laga final, dan tim yang berada di posisi runner-up berhadapan di perebutan tempat ketiga. Timnas Indonesia pun harus mengakui keunggulan Jepang yang berhasil menang 3-2 dalam pertandingan tersebut.

Pada edisi 1961 yang diikuti oleh 10 tim, Timnas Indonesia mampu tampil dengan baik. Tim Garuda menjadi juara Grup A setelah meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang.

Timnas Indonesia menang 2-0 atas Vietnam Selatan dan 2-1 atas Jepang. Namun, mereka ditahan imbang 2-2 oleh Korea Selatan dan 1-1 oleh Singapura. Kendati demikian Timnas Indonesia tetap menjadi juara grup dan langsung berhadapan dengan Burma di final.

Sayangnya, pertandingan menghadapi Burma berakhir imbang tanpa gol hingga ekstra time. Saat itu belum ada format adu penalti dan membuat gelar juara pun menjadi milik bersama Timnas Indonesia dan Burme.

Pada edisi 1962, Timnas Indonesia harus puas menjadi runner-up Grup B dan bermain lagi di perebutan tempat ketiga seperti dua tahun sebelumnya. Tim Garuda tertinggal dua poin dari Korea Selatan yang berada di puncak klasemen Grup B.

Timnas Indonesia saat itu meraih dua kemenangan, masing-masing 4-1 atas Singapura dan 2-0 atas Hong Kong. Sayangnya mereka bermain imbang tanpa gol dengan Korea Selatan dan kalah telak 0-3 dari Pakistan. Pada laga perebutan tempat ketiga, Timnas Indonesia berhasil menang telak 3-0 atas Malaysia.

 

 
3 dari 5 halaman

Dua Kali Jadi Runner-up

 

Setelah itu Timnas Indonesia harus absen dalam empat edisi beruntun dan kembali tampil di edisi 1967. Kala itu, Timnas Indonesia bahkan mampu melangkah hingga final.

Dalam turnamen yang digelar dengan format 4 grup dan diikuti 14 peserta itu, Timnas Indonesia berhasil menjadi juara Grup B setelah menang 4-2 atas Hong Kong dan 3-0 atas Korea Selatan. Sementara satu laga lain berakhir imbang 1-1 dengan Vietnam Selatan.

Indonesia kemudian berhasil menang telak 6-2 atas India di babak perempat final dan menghadapi Singapura pada laga semifinal. Dalam pertandingan empat besar itu, Timnas Indonesia kembali menang telak dan lolos ke final. Kali ini Timnas Indonesia dengan skor 2-0 atas Singapura.

Sayangnya di pertandingan final, Timnas Indonesia harus mengakui kualitas Israel. Tim Garuda kalah telak 0-3 dalam pertandingan puncak tersebut.

Setelah absen pada edisi 1968 dan hanya mencapai fase grup pada 1969, Timnas Indonesia kembali unjuk gigi pada 1970, di mana mereka kembali mencapai final.

Timnas Indonesia menjadi juara Grup D dengan tiga kemenangan penuh, di mana dalam setiap pertandingan, baik melawan Burma, Taiwan, maupun Vietnam Selatan, Tim Garuda menang tipis 1-0.

Pada babak perempat final, Timnas Indonesia berhasil menang 3-1 atas Laos dan menang 1-0 atas Korea Selatan di semifinal. Sayangnya, kembali berhadaoan dengan Burma di laga final, Tim Garuda menyerah 0-3.

 

4 dari 5 halaman

Tak Pernah Lagi Mencapai Final

 

Setelah menjadi runner-up pada 1970, Timnas Indonesia tidak lagi pernah mencapai pertandingan final di Piala AFC U-19 atau yang kini disebut Piala Asia U-20 itu.

Perempat final adalah raihan terbaik Tim Garuda sejak saat itu, yaitu pada 1972, 1976, 1978, dan yang terakhir 2018 di mana Timnas Indonesia U-19 menjadi tuan rumah.

Kini Timnas Indonesia akan kembali beraksi di putaran final Piala Asia U-20 2023 yang digelar di Uzbekistan. Mampukah Marselino Ferdinan dkk. mencapai laga final seperti yang kali terakhir diraih pada 1970 itu?

5 dari 5 halaman

Raihan Timnas Indonesia di Piala Asia U-20

  • 1959: Tidak Ikut
  • 1960: Peringkat Keempat
  • 1961: Juara
  • 1962: Peringkat Ketiga
  • 1963: Tidak Ikut
  • 1964: Tidak Ikut
  • 1965: Tidak Ikut
  • 1966: Tidak Ikut
  • 1967: Runner-up
  • 1968: Tidak Ikut
  • 1969: Fase Grup
  • 1970: Runner-up
  • 1971: Fase Grup
  • 1972: Perempat Final
  • 1973: Fase Grup
  • 1974: Tidak Ikut
  • 1975: Fase Grup
  • 1976: Perempat Final
  • 1977: Tidak Ikut
  • 1978: Perempat Final
  • 1980: Tidak Lolos
  • 1982: Tidak Lolos
  • 1985: Tidak Lolos
  • 1986: Fase Grup
  • 1988: Mundur
  • 1990: Fase Grup
  • 1992: Tidak Lolos
  • 1994: Fase Grup
  • 1996: Tidak Lolos
  • 1998: Tidak Ikut
  • 2000: Tidak Lolos
  • 2002: Tidak Lolos
  • 2004: Fase Grup
  • 2006: Tidak Lolos
  • 2008: Tidak Lolos
  • 2010: Tidak Lolos
  • 2012: Tidak Lolos
  • 2014: Fase Grup
  • 2016: Dihukum FIFA
  • 2018: Perempat Final
  • 2020: Batal karena pandemi COVID-19
  • 2023: ????

Video Populer

Foto Populer