Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyebut tuntutan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digaungkan Persis Solo merupakan sesuatu yang wajar. Sebagai voters PSSI, klub Putra Presiden Joko Widodo itu punya hak untuk mengajukan KLB.
Seperti diketahui, Persis Solo merupakan satu dari dua voters yang mengajukan KLB kepada PSSI. Selain Persis, ada Persebaya Surabaya yang meminta PSSI untuk menggelar KLB pasca-tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga
- Erick Thohir Bertemu Voters dan Klub Jelang KLB PSSI: Ayo Mulai Kerja untuk Pastikan Mimpi Jadi Kenyataan
- Demi Legacy, Iwan Bule Dapat Jaminan Tetap Kawal Piala Dunia U-20 2023 Selepas Turun dari PSSI
- Adu Visi dan Misi Dua Kandidat Ketua PSSI untuk Timnas Indonesia: Shin Tae-yong Butuh Sentuhan Spiritual
"Saya rasa itu voters. Haknya mereka para voters apa yang direkomendasikan. Akan tetapi, kami harus menyesuaikan dengan statuta," kata Mochamad Iriawan saat mengunjungi SCTV Tower, Selasa (1/11/2022).
PSSI berencana menggelar KLB pada 18 Maret 2023. Rencana itu sudah diungkapkan PSSI kepada FIFA melalui surat yang dikirimkan pada 31 Oktober 2022.
Berita video ucapan terima kasih dan dukungan dari Ketum PSSI, Mochamad Iriawan; Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong; dan insan sepak bola dan futsal nasional untuk dokter dan para tenaga medis, pahlawan penanganan virus corona COVID-19.
Tak Ada Intervensi
Mochamad Iriawan juga memastikan tak ada intervensi dari pemerintah terkait desakan KLB PSSI. Menurut Iriawan, pemerintah mengikuti apa yang dilakukan PSSI selama berpegang pada statuta.
"Hari ini saya baca di media Pak Menpora baru mendapatkan arahan dari Pak Presiden menyatakan pemerintah tidak mengintervensi dan mengikuti apa yang menjadi kebijakan PSSI dan sesuai dengan statuta," tegas Iriawan.
PSSI menuruti desakan KLB karena sudah mengacu aturan dari 50 persen permintaan Anggota Komite Eksekutif (Exco). Adapun kalau mengacu pada aturan lainnya, harus ada 2/3 voters yang mengajukan permintaan KLB.
Advertisement
Nasib Kompetisi
Mochamad Iriawan juga menyerahkan nasib Liga 1 kepada pemerintah setelah pihaknya mengumumkan rencana Kongres Luar Biasa (KLB). Menurut Iriawan, keputusan akhir berada di tangan pemerintah yang merekomendasikan KLB PSSI.
PSSI mengonfirmasi rencana KLB untuk mengakomodir keinginan dari Komite Eksekutif (Exco). Itu juga sudah sesuai dengan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TIGPF) Tragedi Kanjuruhan.
TGIPF meminta petinggi PSSI mundur dan segera menggelar KLB. Mochamad Iriawan menyebut, saat ini pihaknya menyerahkan nasib Liga 1 kepada pemerintah apakah sudah bisa melanjutkan sebelum KLB atau menunggu hasil KLB.
"Kami serahkan ke pemerintah karena rekomendasinya kan itu. Mungkin, bisa ditanyakan nanti bagaimana dengan kita sudah KLB apakah menunggu atau setelah declare KLB pemerintah bisa memberikan izin," ucap Mochamad Iriawan.
Ingin Dituntaskan
Mochamad Iriawan memastikan, mendukung penuh bergulirnya Liga 1 pasca-tragedi kanjuruhan. Menurut Iriawan, kompetisi harus dilanjutkan dengan berbagai pertimbangan yang matang.
"InsyaAllah saya berharap demikian. Kompetisi harus berjalan dan baru 97 pertandingan dan masih panjang," tegas Mochamad Iriawan.
Liga 1 belum lagi bergulir sejak Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Awalnya muncul rencana kompetisi akan kembali bergulir pada akhir November 2022.
Advertisement