Sukses


Mengenal M. Rafli, Pilar Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022 dan Menantu Waketum PSSI: Intip Kelebihan dan Kelemahannya

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menggelar pemusatan latihan di Bali sejak Senin (28/11/2022), untuk persiapan terjun ke Piala AFF 2022. Ada 28 pemain yang dipanggil, dan hanya satu dari Arema FC, yaitu M. Rafli

Arema FC sebenarnya punya sejumlah pemain yang sempat jadi langganan Timnas Indonesia. Sebut saja Evan Dimas, Adam Alis, dan Rizky Dwi.

Pemanggilan Rafli sempat jadi perbincangan. Penyerang 24 tahun itu performanya sedang kurang moncer bersama Arema.

Sempat ada sentilan jika status Rafli sebagai menantu Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto memuluskan jalannya ke Timnas Indonesia. Namun, Rafli sepertinya sudah terbiasa dengan anggapan itu, termasuk saat dia bermain di Arema.

Iwan Budianto merupakan pemegang saham mayoritas di perusahaan yang menaungi Arema, PT AABBI.

Rafli sudah siap dengan semua risiko itu ketika memutuskan menikah dengan putri kedua Iwan Budianto, Laras Carissa Devinta pada Januari 2022. Justru itu jadi pelecut bagi Rafli untuk memberi bukti jika dia layak bermain di tim Singo Edan dan Timnas Indonesia.

 

2 dari 4 halaman

Kualitasnya Sudah Dipahami Shin Tae-yong

Soal ke pemanggilan Rafli ke Timnas Indonesia, kualitasnya sudah dipahami pelatih Shin Tae-yong. Jadi, meski musim ini dia belum mencetak gol di Arema, pelatih asal Korea Selatan itu tetap memanggilnya.

Apalagi Rafli sudah membela Timnas Indonesia sejak di kelompok U-19, U-22 dan kini ke senior.

Lantas, bagaimana performa Rafli di lapangan. Bola.com sudah mengamati performanya sejak gabung dengan Arema musim 2017. Ada kelebihan dan kekurangan yang sampai sekarang melekat.

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Kelebihan M. Rafli

Ada dua kelebihan utama yang dimiliki Rafli. Dia punya skill bagus dan kuat saat menguasai bola. Bisa dibilang dia pemain stylish. Selain itu, pemain kelahiran Jakarta ini bisa ditempatkan di dua posisi, sebagai striker utama dan gelandang.

Bersama Timnas Indonesia, dia lebih banyak dipasang sebagai striker. Rafli bisa menjalankannya dengan baik. Dia sempat jadi striker tajam bersama timnas kelompok usia. Hanya saja di level senior, ketajamannya belum terlihat. Tapi dia bisa jadi pemantul dan memberi assist untuk rekannya.

Selain jadi striker, dia bisa difungsikan sebagai gelandang. Di Arema, dia lebih banyak menempati posisi ini.

Itu membuatnya punya visi bermain yang lebih bagus. Rafli bertugas sebagai pembagi bola dan pelayan striker. Saat jadi gelandang, dia punya kelebihan lain. Akurasi tendangannya meningkat, karena musim lalu dua kali dia mencetak gol lewat tendangan bebas.

 

 

 

 

4 dari 4 halaman

Kelemahan

Sejak pertama gabung Arema sampai saat ini, Rafli punya satu kelemahan, yakni stamina. Berat badannya mudah naik jika dia tidak mengontrol pola makan. Rafli pun sangat jarang tampil 90 menit.

Ini jadi persoalan tersendiri. Saat masih membela Timnas Indonesia U-22, dia sempat mendapat program khusus ketika pemusatan latihan di Jakarta.

Waktu itu Rafli lebih sering berjalan kaki dari hotel menuju tempat latihan. Tujuannya agak berat badannya turun.

Namun saat mencapai berat ideal, di Arema dia jarang turun penuh, sehingga staminanya tak bisa maksimal. Beda cerita jika dia sering turun dalam 90 menit. Staminanya bisa lebih baik. Di Timnas Indonesia, persoalannya saat ini juga sama. Rafli tak pernah tampil fulltime. 

 

 

Video Populer

Foto Populer