Sukses


Kisah Purwanto, Mantan Wasit Terbaik di Indonesia yang Kini Menjadi Kepala Desa

Bola.com, Jakarta - Mantan wasit terbaik Indonesia, Purwanto punya jabatan baru. Dia resmi terpilih sebagai kepala desa Damarwulan, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Tugas tersebut diemban setelah Purwanto memenangkan pemilihan Kepala Desa atau Kades yang digelar pada 7 Desember 2022 lalu.

Pria yang dijuluki Mr Clean itu mendapat dukungan sebanyak 1961 suara dari 17 tempat pemungutan suara di desanya.

"Saya bersyukur terpilih menjadi Kades. Ya semua ini atas rahmat dari yang maha kuasa dan keinginan, juga cita-cita masyarakat yang tulus akhirnya di Pilkades saya terpilih," ujar Purwanto dalam channel youtube Omah Balbalan.

"Semua dari Allah SWT dan diikuti dengan niat yang tulus. Alhamdulillah Pilkades berjalan lancar dari awal sampai akhir," sambungnya.

 

 

 

2 dari 5 halaman

Anti Money Politics

Semasa masih aktif menjadi pengadil lapangan, Purwanto dikenal sebagai wasit yang memiliki kredibilitas tinggi. Bisa dibilang dia merupakan salah satu wasit paling 'bersih' atau anti suap saat memimpin pertandingan. Maka tidak heran jika pria kelahiran 24 September 1963 itu mendapat julukan Mr Clean.

Termasuk dalam proses menuju Pilkades, dia juga menerapkan hal serupa. Dia menegaskan tak ada money politics atau politik uang dalam Pilkades.

"Jujur saya punya niat tulus mengajak siapapun dengan tulus dari hati. Saya sama sekali tidak money politics, pendukung saya keluarga juga enggak tak kasih sepersen pun," kata dia.

"Saya bilang ayo kita bareng-bareng menata desa dengan hati yang tulus. Tidak boleh ada kepentingan pribadi, tujuan utama untuk masyarakat bukan untuk calon Kadesnya sepenuhnya untuk masyarakat," lanjutnya.

 

3 dari 5 halaman

Dialog dari Hati ke Hati

Purwanto sejatinya bukan asli warga Desa Damarwulan, melainkan desa sang istri, Indarsih. Purwanto lahir di Desa Kayenlor, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri.

Dia baru tinggal di Desa Damarwulan sejak 2002. Bapak dua anak tersebut mengaku jarang keluar rumah, sehingga banyak warga desa tidak mengenalnya.

Lantas, bagaimana cara meyakinkan warga dalam pemilihan kepala desa? "Saya ajak dialog dari hati ke hati, ketemu tanya jawab dan akhirnya mereka bisa menerima saya," bebernya.

"Alhamdulillah mereka percaya dan selama ini belum mengenal saya karena saya tidak pernah ke sana ke mari ke dusun-dusun. Saya di desa tidak terlalu aktif sebetulnya," ungkap ayah dari Rizky Eka Sahputra dan Ardi Kharis Maulana itu.

 

4 dari 5 halaman

Mengabdi Kepada Masyarakat

Purwanto mengungkapkan alasan utama memutuskan menjadi kepala desa karena dirinya ingin mengabdi kepada masyarakat. Dia berjanji akan bekerja keras dalam membangun Desa Damarwulan agar menjadi lebih maju lagi.

"Ini dari hati kecil saya karena di sepak bola jadi wasit, pengurus pusat, Asprov itu sudah 26 tahun. Tapi saya belum pernah mengabdi di desa. Kebetulan ada Pilkades ya sudah pas, saya memang ingin mengabdi saja," tuturnya.

Karena jadi Kades, Purwanto akan mendapat sawah bengkok atau sawah yang menjadi jatah kepala desa. Dia pun berjanji tidak meminta bagian sepeser pun dari hasil pengelolaan tanah bengkok tersebut. Sepenuhnya akan dikembalikan kepada masyarakat Desa Damarwulan.

"Hasil pengelolaannya nanti saya kembalikan ke warga. Enggak sepersen pun tak ambil untuk istri dan anak. Saya sudah bersumpah kepada Tuhan, saya tidak akan mengambil untuk diri saya sendiri tetapi semua untuk masyarakat," tegas Purwanto.

"Nanti pengelolaannya mau disewakan jumlahnya berapa sesuai dengan janjiku. Hak masyarakat akan saya kasih, saya terbuka apa keluhan masyarakat selama saya bisa, akan saya lakukan. Semua untuk masyarakat," janjinya.

 

 

5 dari 5 halaman

Bisa Bagi Waktu

Hingga kini, mantan ASN Pemkot Kediri itu masih akan aktif di dunia sepak bola. Purwanto menjabat sebagai salah satu anggota Komite Wasit PSSI.

Selain itu, dia juga menduduki jabatan sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI Jawa Timur. Meski demikian, dia menegaskan bahwa melayani warga adalah yang utama.

"Kalau membagi waktu bisa saja contohnya Exco dan di pusat bisa bantu-bantu lewat zoom, evaluasi kirim video bahas di grup juga bisa. Prioritas saya tetap di desa karena saya punya tanggungjawab disana. Menurut saya semua bisa tetap jalan," ujarnya.

Video Populer

Foto Populer