Sukses


Masih Ada Piala Asia, Pengamat Minta PSSI Pertahankan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Bola.com, Yogyakarta - Gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar pada 20 Mei-11 Juni, jelas menyayat hati.

Bukan hanya masyarakat Indonesia, tetapi juga pemain, ofisial, dan pelatih Timnas Indonesia. Termasuk Shin Tae-yong yang tidak habis pikir dengan kejadian ini.

Nah yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah Shin Tae-yong perlu dipertahankan oleh PSSI atau tidak? Jawabannya sangat perlu. Kebetulan kontrak pelatih berpaspor Korea Selatan tersebut baru habis pada Desember 2023.

2 dari 4 halaman

Piala Asia

Di samping itu masih ada agenda penting lainnya di depan mata yaitu Piala Asia 2023. Piala Asia 2023 akan digelar pada 16 Juni-16 Juli di Qatar. Harapan agar STY dipertahankan, diungkapkan oleh legenda hidup sepak bola Bali I Komang Mariawan.

Mantan penyerang Persikota Tangerang tersebut menilai tidak elok jika STY terdepak karena Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia.

“Berilah dia kesempatan sekali lagi di Piala Asia. STY juga yang meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Asia. Kebetulan ranking FIFA Indonesia juga naik di era STY kan. Kalau dari segi permainan, fisik, dan mental pemain, sudah tidak perlu diragukan lagi,” bebernya saat dihubungi Jumat (31/3/2023).

3 dari 4 halaman

Penentuan

Setali tiga uang dengan Komang Mariawan, I Made Pasek Wijaya juga mengungkapkan hal yang senada.

“Masih ada Piala Asia, jadi perlu dilihat juga. Lain halnya kalau tidak ada kompetisi lagi setelah Piala Dunia U-20. PSSI perlu mempertimbangkan untuk tidak bekerjasama lagi dengan STY,” jelasnya.

Pasek mengungkapkan jika sudah tidak ada kompetisi ke depannya, PSSI bisa mencari pelatih-pelatih lokal yang gajinya masih dibawah STY untuk menekan biaya.

“Sekarang dilihat dulu hasil di Piala Asia,” tambahnya.

4 dari 4 halaman

Kualitas

Peraih medali perunggu di SEA Games 1989, Malaysia tersebut melihat STY memiliki kualitas dan di Piala Asia, Indonesia bisa berbicara banyak meskipun menjadi tim peserta dengan ranking FIFA terendah.

“Walaupun belum pernah juara dengan Timnas Indonesia, tapi lihat permainan Timnas semakin membaik. Jangan dipikirkan juara dulu. Pikirkan prosesnya seperti apa. Tidak bisa sulap langsung jadi,” beber Pasek.

“Piala Asia ini tidak kalah berat. Misalnya ada perubahan pelatih di tengah jalan, pasti berubah juga skema permainan, karakter, dan sebagainya. Kalau pendapat saya pribadi, lebih baik STY dipertahankan sambil melihat hasil di Piala Asia,” tutup ayah kandung dari bek kanan Bali United I Made Andhika Wijaya ini.

Video Populer

Foto Populer