Sukses


Minta Penjelasan Tuntas Setelah Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, Ketua Komisi X DPR Panggil PSSI Hari Ini

Bola.com, Jakarta - Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Syaiful Huda berencana untuk memanggil PSSI. Ia ingin meminta penjelasan detail mengapa FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Syaiful Huda ingin bertemu Ketua PSSI, Erick Thohir, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/4/2023) malam WIB.

Selain membahas Piala Dunia U-20 2023, Syaiful Huda juga mengundang Komite Olahraga Indonesia (KOI) untuk membahas World Beach Games 2023 di Bali yang kemungkinan akan diikuti atlet Israel.

"Saya besok malam pukul 19.00 WIB akan mengundang PSSI dan juga KOI," ujar Syaiful Huda di, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

World Beach Games

Syaiful Huda mengaku penasaran dengan surat dari FIFA. Selain itu, World Beach Games di Bali juga mulai disorot karena ada peserta dari Israel.

"Saya penasaran surat dari FIFA isinya apa sampai tidak dibuka. Kelihatannya mereka besok hadir."

"KOI juga dipanggil untuk menjelaskan situasi World Beach Games 2023 karena ada potensi gagal akibat suasananya seperti ini," tambah Syaiful Huda.

 

3 dari 4 halaman

Soal Sanksi

Sebelumnya, Erick Thohir melobi Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Doha, Qatar, sebelum keputusan pembatalan Piala Dunia U-20 2023. Namun, tidak membuahkan hasil.

"Proposal yang waktu itu dibawa ke Doha harus direvisi dan saya juga akan bertanya tentang proposal baru," tutur Syaiful Huda.

"Saya mau lihat supaya sanksi kepada Indonesia tidak berat," imbuhnya.

 

4 dari 4 halaman

Potensi Sanksi

Ketua PSSI, Erick Thohir, membocorkan dua kemungkinan sanksi dari FIFA setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Erick Thohir mengungkapkan, hukuman pertama berupa pembekuan sepak bola Indonesia seperti yang pernah terjadi pada 2015-2016.

Selain itu, Erick Thohir menjelaskan bahwa Indonesia bisa saja dijatuhi sanksi yang lebih ringan seperti denda administratif atau sebagainya.

"Tentu juga ada sanksi ringan seperti administratif. Tapi, saya belum tahu. Cuma yang penting, jangan yang sangat berat," tutur Erick Thohir.

 

Disadur dari: Bola.net (Fitri Apriani)

Video Populer

Foto Populer