Sukses


8 Bek Legendaris Timnas Indonesia: Buah Regenerasi yang Tak Pernah Putusa

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia selama ini tak pernah kekurangan stok bek andal untuk mengawali lini pertahanan. Jika menilik kembali catatan sejarah, sektor ini memiliki banyak sekali nama yang melegenda.

Bisa dibilang, sektor ini memang menghasilkan regenerasi yang tak pernah putus. Selalu muncul sosok bek tengah tangguh pada setiap masanya yang bisa menjadi amunisi Timnas Indonesia di ajang internasional.

Untuk generasi saat ini, masa depan Timnas Indonesia memang cukup cerah jika melihat stok pemain muda yang ada, seperti Rizky Ridho, Rachmat Irianto, Elkan Baggott, hingga Muhammad Ferarri.

Bukan tidak mungkin, apabila penampilan pemain-pemain ini tetap konsisten untuk terus berkembang di level tertinggi, mereka akan menyandang status sebagai pemain bertahan legendaris skuad Garuda di masa yang akan datang.

Lalu, siapa saja pemain yang layak menyandang status sebagai bek legendaris Timnas Indonesia sepanjang masa? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

 

2 dari 9 halaman

Anwar Ujang

Pada era 1960 hingga 1970-an, Timnas Indonesia pernah memiliki sosok stopper yang legendaris dalam sosok bernama Anwar Ujang. Dia pertama kali menjadi pemain andalan tim nasional pada medio 1965.

Pada masa kejayaannya, Anwar Ujang sering kali mendapat julukan sebagai Beckenbauer Indonesia, terutama ketika menjadi andalan skuad Merah Putih saat menghadapi negara-negara Eropa dan Asia.

Bek yang identik dengan nomor punggung lima ini memang dikenal trengginas ketika mengawal benteng pertahanan. Selain dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia, lelaki kelahiran 2 Maret 1945 ini juga dikenal sebagai pemain legendaris PSMS Medan.

 

3 dari 9 halaman

Robby Darwis

Persib Bandung pernah memiliki satu sosok bek tengah yang aktif memperkuat Timnas Indonesia pada medio 1987 hingga 1997. Nama pemain legendaris itu ialah Robby Darwis.

Pemain yang bertugas sebagai libero ini ditunjang dengan postur yang tinggi. Hal itu membuatnya leluasa untuk melakukan duel-duel udara yang bisa membuat pemain lawan frustrasi.

Selama aktif mendapat panggilan Timnas Indonesia, lelaki kelahiran Bandung, 30 Oktober 1964, ini tercatat sudah mengoleksi total enam gol dari 53 penampilannya di berbagai ajang internasional.

 

4 dari 9 halaman

Herry Kiswanto

Salah satu sosok yang ikut berjasa mempersembahkan medali emas SEA Games 1987 ialah Herry Kiswanto. Saat itu, dia menjadi pilar pertahanan Timnas Indonesia yang berperan sebagai libero.

Lelaki yang akrab dengan sapaan Herkis ini sebelumnya juga ikut membantu skuad Garuda merah perunggu di SEA Games 198 dan 1989, serta medali perak pada edisi 1983. 

Sepanjang kariernya bersama Timnas Indonesia yang merentang di tahun 1979 hingga 1993, lelaki kelahiran Banda Aceh pada 25 April 1955 ini tercatat mengumpulkan tiga gol dari 40 pertandingan.

5 dari 9 halaman

Bejo Sugiantoro

Bejo Sugiantoro menjadi salah satu pemain legendaris yang lahir dari program pelatnas PSSI Primavera pada era 1990-an. Saat masih aktif bermain, dia dikenal sebagai sosok bek yang lugas.

Lelaki yang kini menjabat sebagai asisten pelatih Persebaya Surabaya itu rutin mendapat panggilan Timnas Indonesia selama periode 1997 hingga 2004 dan telah membukukan 40 pertandingan.

Selain membantu skuad Garuda meraih medali perak pada SEA Games 1997, Bejo juga aktif memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF. Setidaknya, dia sudah merasakan tiga edisi yang berbeda, yakni pada 1998, 2000, dan 2002.

 

6 dari 9 halaman

Firmansyah

Pada awal tahun 2000-an, salah satu sosok pemain yang cukup sering mendapatkan panggilan Timnas Indonesia ialah bek andalan Persikota Tangerang, Firmansyah. Yang paling baru, dia menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia U-16.

Selama menjadi andalan Timnas Indonesia pada rentang waktu 2002 hingga 2007, pemain asal Tangerang, Banten, ini berhasil dua kali mengantarkan timnya melaju hingga final Piala Tiger (sekarang Piala AFF).

Sayangnya, pada dua edisi itu pula, skuad Garuda gagal meraih juara. Untuk edisi 2002, Indonesia harus takluk dari Thailand di partai final, sedangkan edisi 2004 tumbang dari Singapura.

 

7 dari 9 halaman

Charis Yulianto

Selanjutnya, ada nama Charis Yulianto yang juga layak menyandang status sebagai salah satu bek tengah legendaris Timnas Indonesia sepanjang masa. Dia tercatat aktif memperkuat skuad Garuda pada medio 2004-2010.

Pemain asal Blitar, Jawa Timur, ini juga beberapa kali mendapatkan kepercayaan untuk menjadi kapten Timnas Indonesia. Sepanjang kariernya, lelaki kelahiran 11 Juli 1978 ini sudah mengepak 36 caps di level internasional.

Salah satu performa terbaik dari bek jebolan program PSSI Baretti ini ialah ketika mengawal jantung pertahanan skuad Merah Putih pada Piala Tiger 2004. Sayangnya, saat itu Indonesia hanya bisa menjadi runner-up.

 

8 dari 9 halaman

Hamka Hamzah

Hamka Hamzah juga patut diperhitungkan sebagai sosok pemain bertahan legendaris Timnas Indonesia. Meski sudah tak lagi mendapat panggilan dari tim nasional, Hamka saat ini masih aktif berkarier.

Pada masa-masa puncaknya, pemain asal Ujungpandang ini cukup aktif memperkuat skuad Garuda, tepatnya dari rentang tahun 2004 hingga 2014. Selama masa itu, pemain berusia 39 tahun ini sudah membukukan 31 penampilan.

Bek yang terakhir kali memperkuat FC Bekasi City di kasta kedua itu punya jasa besar mengantarkan Timnas Indonesia meraih dua runner-up di Piala AFF, yakni pada edisi 2004 dan 2010.

9 dari 9 halaman

Fachruddin Aryanto

Dari seluruh nama pemain bertahan yang ada dalam daftar ini, Fachruddin Aryanto memang layak dipertimbangkan sebagai sosok yang legendaris. Untuk sementara ini, dia jadi satu-satunya yang masih aktif memperkuat Timnas Indonesia.

Bek asal Klaten, Jawa Tengah, ini memang memiliki koleksi caps yang melimpah bersama skuad Garuda. Sejauh ini, sudah ada 53 penampilan yang dicatatkan bek berusia 34 tahun ini di level internasional.

Salah satu bukti keistimewaan Fachruddin ialah jadi bek tengah paling sering tampil di Piala AFF. Sejauh ini, dia sudah tampil pada enam edisi yang berbeda, mulai dari 2012, 2014, 2018, 2020, dan 2022. 

Video Populer

Foto Populer