Sukses


Kali Pertama Digelar di Yogyakarta, Turnamen Karate Piala Raja Hamengkubuwono Diikuti 28 Negara

Bola.com, Yogyakarta - Yogyakarta akan menjadi tuan rumah Piala Raja Hamengkubuwono Kyokushinkai World Championship #1 untuk kali pertama pada 25-26 Mei 2024. Kejuaraan ini bakal diikuti atlet dari 28 negara.

Ketua Penyelenggara Piala Raja Hamengkubuwono Kyokushinkai Sandy Choedori menjelaskan, alasan utama Kota Gudeg dipilih menjadi tuan rumah event karate tingkat internasional tersebut. Dia berujar, induk olahraga yang berpusat di Italia itu sangat tertarik untuk datang ke Yogyakarta.

Sandy Choedori mengatakan, kejuaraan internasional seperti ini sebelumnya baru diadakan di Jepang dan Eropa. Nantinya, Piala Raja Hamengkubuwono Kyokushinkai World Championship #1 berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta.

"Kami berupaya pitching dan akhirnya deal 25-26 Mei 2024 di GOR Amongrogo. Peserta lokal 300 dan dari luar negeri 100-an. Ada kategori bebas 3 kelas 65, 75 dan 85 kg," ujarnya.

"Remaja dan anak ada 20 kelas, usia 7-18 tahun. Juri dan wasit nanti pakai beskap dan blangkon. Juara 1 kelas bebas kalau di Jepang dapat samurai, di sini kami berikan keris," sambung Sandy Choedori.

2 dari 3 halaman

Promosi Pariwisata

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY, GKR Bendara mengaku antusias menyambut event karate tingkat internasional yang akan memperebutkan Piala Raja tersebut.

Bendara menilai, event olahraga menjadi pintu masuk promosi yang sangat baik bagi Yogyakarta. Apalagi, dengan adanya peserta dari luar negeri.

"Kami berkolaborasi menggabungkan olahraga dengan tourism. Mereka bisa bertanding tapi juga tour berwisata di Yogyakarta," kata GKR Bendara.

"Kami sangat mendukung karena Badan Promosi Pariwisata Daerah juga memiliki konsern untuk memperkenalkan lebih jauh Jogja ke masyarakat dunia. Ada pre-tour dan post tour yang harapannya bisa dipilih para peserta menjelajah Jogja," tambah dia.

3 dari 3 halaman

Momentum

Hal senada disampaikan Ketua GIPI Yogyakarta, Bobby Ardiyanto. Dia menuturkan, sport tourism skala internasional akan membantu memperkenalkan pariwisata Yogyakarta. Bobby berharap kejuaraan berjalan lancar dan para peserta pulang membawa pengalaman luar biasa dari Jogja.

"Kita punya sumbu filosofis, tahu bahwa ini salah satu yang diakui Unesco sebagai warisan budaya dunia. Dilakukan di bulan Mei, tentu membantu pergerakan pariwisata karena masa itu belum high season," paparnya.

"Ini pertama kali di Indonesia berlevel internasional, tentu menjadi kebanggaan bagi kita semua. Momentum kita bisa membuat event yang baik dan memberikan hospitality yang baik untuk peserta termasuk dari luar negeri," lanjut Bobby Ardiyanto.

Video Populer

Foto Populer