Sukses


Kilas Balik Catatan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia: Sering Babak Belur!

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia sedang bersiap menatap pertandingan melawan Vietnam. Kedua tim akan bersua dalam dua laga beruntun lanjutan Grup F babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah dulu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (21/3/2024). Berikutnya, giliran Vietnam yang jadi tuan rumah di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3/2024).

Tim arahan Shin Tae-young itu masih ada di dasar klasemen Grup F. Sebab, skuad Garuda sebelumnya kalah 1-5 melawan Irak (16/11/2023) dan ditahan imbang 1-1 kontra Filipina (21/11/2023).

Kini, mereka sedang berjuang untuk bisa menyapu bersih kemenangan atas Vietnam. Dengan begitu, Timnas Indonesia akan mengoleksi tujuh poin dan berpeluang besar untuk lolos ke babak ketiga.

Jika menengok sejarah, Timnas Indonesia rupanya punya rekor yang kurang apik di kualifikasi Piala Dunia. Mereka bahkan beberapa kali pula menjadi lumbung gol tim lawan dan tidak bisa melaju jauh.

Bola.com telah merangkum kilas balik catatan Timnas Indonesia selama kualifikasi Piala Dunia sejak 1986. Simak ulasan berikut:

2 dari 6 halaman

Kualifikasi Piala Dunia 1986 dan 1990

Timnas Indonesia punya cerita cukup mengesankan dalam kualifikasi Piala Dunia 1986. Saat itu, pembagian kualifikasi zona Asia terbagi dua, yakni Barat untuk negara Asia Barat dan Asia Tengah, serta satu lagi Timur untuk negara Asia Timur, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.

Nah, Indonesia tentu saja masuk wilayah Timur dalam memulai babak pertama. Mereka tergabung di Grup 3B yang juga berisikan India, Thailand, dan Bangladesh. Hasilnya, Timnas Indonesia mendominasi.

Total dalam enam laga, Timnas Indonesia mampu menduduki juara Grup 3B setelah meraih empat menang serta masing-masing satu seri dan kalah. Mereka pun berjumpa dengan Korea Selatan di babak kedua.

Duel itu berlangsung dua kali pada 21 dan 30 Juli 1985. Hasilnya, Timnas Indonesia babak belur dengan kalah agregat 1-6 dari Korea Selatan. Pada akhirnya, Korea Selatan bersama Irak jadi wakil Asia di Piala Dunia 1986.

Berikutnya, pada edisi 1990, tak banyak yang bisa dilakukan Timnas Indonesia. Masuk Grup 6, mereka harus bersaing dengan tiga negara Asia Timur, yakni Korea Utara, Jepang, dan Hong Kong.

Hasilnya, kiprah Timnas Indonesia harus terhenti di babak kualifikasi pertama karena hanya menduduki posisi ketiga Grup 6. Korea Utara yang jadi juara grup melaju ke babak berikutnya.

3 dari 6 halaman

Kualifikasi Piala Dunia 1994 dan 1998

Memasuki edisi 1994, petualangan Timnas Indonesia lagi-lagi terhenti di babak pertama. Kali ini, masuk Grup C yang membuat mereka berjumpa lagi dengan Korea Utara. Tiga tim lainnya adalah Qatar, Singapura, dan Vietnam.

Timnas Indonesia tidak bisa berbuat banyak karena hanya menang sekali saja dalam delapan laga, tujuh sisanya berakhir kekalahan. Menariknya, raihan yang sama didapatkan oleh Vietnam di Grup C karena keduanya memang saling mengalahkan.

Tim Merah Putih masih belum bisa berbuat banyak di edisi 1998. Kali ini masuk Grup 5 dan bersaing dengan Uzbekistan, Yaman, dan Kamboja. Hasilnya, Uzbekistan jadi juara grup dan Timnas Indonesia di posisi ketiga.

4 dari 6 halaman

Kualifikasi Piala Dunia 2002 dan 2006

Edisi kualifikasi 2002 bisa dibilang salah satu pencapaian yang cukup apik bagi Timnas Indonesia. Ya, meskipun masih tertahan sampai babak pertama, tapi mereka mampu menyajikan permainan yang menarik.

Bergabung Grup 9, Timnas Indonesia bersaing dengan Tiongkok, Maladewa, dan Kamboja. Skuat Garuda dua kali berpesta gol, yakni unggul 6-0 atas Kamboja dan 5-0 melawan Maladewa.

Deretan pemain macam Uston Nawawi, Bambang Pamungkas, Aples Tacuari, Charis Yulianto, Eko Purdjianto, Ismed Sofyan, Agung Setyabudi, dan Bima Sakti, adalah nama-nama yang menyumbang gol di laga itu.

Total, mereka mencetak 16 gol dalam enam laga. Tapi, hasilnya mungkin bisa ditebak. China jadi juara grup dengan selalu menang, sedangkan Timnas Indonesia menang empat kali, dua sisanya kalah yang semuanya saat melawan China.

Sayangnya, memasuki edisi 2006, Timnas Indonesia tidak bisa berbuat banyak lagi. Mereka gagal bersaing di babak pertama Grup 8 bersama Arab Saudi, Turkmenistan, dan Sri Lanka.

5 dari 6 halaman

Kualifikasi Piala Dunia 2010 dan 2014

Timnas Indonesia mengawali kiprah edisi 2010 dengan menjalani pertandingan melawan Guam di babak pertama. Namun, Guam mundur dan dinyatakan walkover, yang akhirnya membuat Timnas Indonesia langsung lolos babak kedua.

Pada babak kedua, mereka berjumpa dua kali melawan Suriah. Hasilnya babak belur. Sempat kalah 1-4 di leg pertama, skuat Garuda malah hancur lebur dihajar 0-7 di leg kedua. Timnas Indonesia tersingkir dengan kekalahan agregat 1-11.

Edisi 2014 diharapkan ada peningkatan setelah gagal pada 2010. Di babak pertama, Timnas Indonesia melakoni dua laga kontra Turkmenistan. Beruntung, hasilnya menang agregat 5-4.

Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia masuk Grup E melawan Iran, Qatar, dan Bahrain. Hasilnya memalukan karena selalu kalah dalam enam laga dengan kebobolan 23 gol dan menduduki posisi buncit.

Kekalahan paling menyesakkan adalah tunduk 0-10 dari Bahrain. Itu tercatat sebagai kekalahan terbesar Timnas Indonesia sepanjang sejarah di semua ajang.

6 dari 6 halaman

Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan 2022

Edisi 2018 mungkin yang paling disesali oleh banyak pihak. Setelah kerap tampil memalukan, kali ini ada asa untuk bisa berbicara lebih. Timnas Indonesia masuk Grup F bersaing dengan Thailand, Irak, Vietnam, dan Chinese Taipei.

Tapi, Timnas Indonesia justru tidak bisa melakoni kualifikasi. Penyebabnya, FIFA menjatuhkan sanksi pembekuan PSSI pada 30 Mei 2015. Per 3 Juni 2015, semua pertandingan dibatalkan, termasuk keikutsertaan di kualifikasi Piala Dunia.

Memasuki edisi 2022 pun masih belum banyak yang bisa dilakukan Timnas Indonesia. Ada di Grup G, tergabung pula Uni Emirat Arab, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Hasilnya mungkin masih belum lepas dari ingatan publik pecinta nasional, yakni gagal total.

Kualifikasi ini sebenarnya diawali saat berada di bawah kepelatihan Simon McMenemy, tapi kemudian Shin Tae-yong menyelesaikannya. Timnas Indonesia tak pernah menang dengan hanya sekali seri dan tujuh kalah dalam delapan laga.

Video Populer

Foto Populer