Sukses


Maarten Paes Resmi Jadi WNI, Pelatih Asal Malaysia: Kekuatan Timnas Indonesia Makin Ngeri!

Bola.com, Jakarta - PSSI terus menambah kekuatan Timnas Indonesia dengan memberi status WNI kepada Maarten Paes. Penjaga gawang berusia 25 tahun telah resmi berpaspor Indonesia, setelah mengambil sumpah di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Maarten Paes memiliki warisan darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kabupaten Kediri. Bergabungnya kiper klub MLS, FC Dallas, itu membuat persaingan di bawah mistar gawang Timnas Indonesia makin kompetitif.

Saat ini, Tim Garuda telah memiliki kiper muda, Ernando Ari, Adi Satryo, dan Daffa Fasya yang saat ini berlaga di Piala Asia U-23 2024. Selain itu, ada juga kiper senior seperti Muhammad Riyandi dan Nadeo Argawinata.

Pelatih asal Malaysia, Raja Isa bin Raja Akram Shah, menilai langkah PSSI memanggil pemain diaspora heritage Indonesia untuk membela Timnas Indonesia adalah keputusan yang luar biasa.

"Kebijakan PSSI sangat serius dan strategis. Bergabungnya Maarten Paes membuat persaingan posisi kiper jadi seru," ujar Raja Isa.

"Ini akan memotivasi Ernando dan Adi Satryo untuk berkembang lagi. Situasi seperti ini wajar terjadi dalam sebuah tim, baik di klub maupun timnas manapun," katanya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Salut dengan Langkah PSSI

Raja Isa lama menjalani karier di klub-klub Indonesia. Namun, dia selalu mengikuti perkembangan sepak bola negara ini. Mantan pelatih Persipura itu salut dengan PSSI yang terus berupaya membangun Timnas Indonesia agar mampu bersaing di level Internasional.

"Target awal mungkin PSSI ingin Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Karena negara ini punya kans ke sana. Indonesia sudah berada di urutan kedua kualifikasi grup zona Asia. Tentu mereka ingin melangkah lebih jauh lagi," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Naturalisasi dengan Sistem Heritage 

Di tengah persaingan sepak bola dunia yang makin ketat, negara-negara lain juga melakukan naturalisasi. Apakah lewat sistem heritage pemain yang memiliki ikatan darah, maupun pemberian paspor langsung kepada pemain potensial.

"Sistem heritage paling tepat. Karena si pemain memang punya warisan keturunan dari negara itu. Secara emosional, pemain heritage punya kebanggaan bila membela negara leluhurnya. Ibaratnya mereka pulang kampung," ujarnya.

Sistem heritage juga meminimalisir kecemburuan dengan pemain pribumi asli kelahiran Indonesia dan lebih bisa diterima publik. "Ini langkah yang strategis. Pemain pribumi bisa menerima ini. Posisi kiper Indonesia kuat dan bisa mengerikan dalam persaingan global nanti," ujarnya. (

Video Populer

Foto Populer