Bola.com, Kediri - Sepak bola Indonesia selalu memberi pengalaman baru bagi para debutan. Apakah mereka berstatus sebagai pemain atau pelatih yang berkarier di klub. Begitu pula yang dialami Marcos Guillermo Samso saat bergabung bersama PSBS Biak.
Sosok asal Argentina yang datang ke Nusantara bersama pelatih Juan Esnaider itu mengungkapkan kesan pertamanya ketika bergabung dengan tim promosi BRI Liga 1 2024/2025, PSBS Biak.
Baca Juga
Sepak Terjang 3 Klub Promosi di Awal Musim BRI Liga 1: 2 Tim Bisa Bersaing, Semen Padang Pontang-panting
Persik Dibekuk PSBS, Evan Dimas Kecewa karena Belum Bisa Keluarkan Kemampuan Terbaik dalam Debutnya Musim Ini
Hasil Lengkap BRI Liga 1 Hari Ini: Madura United Tahan Persib di Bangkalan, PSBS Biak Permalukan Persik
Advertisement
"Ternyata Indonesia sebuah negara kepulauan yang sangat luas. Etnis dan budayanya banyak. So far, negara ini indah sekali," katanya.
Itu kesan Marcos Samso soal Indonesia. Bagaimana dengan sepak bolanya?
"Etnis dan budaya itu juga membentuk karakter pesepak bola di sini. Khususnya warga Papua di klub PSBS yang saya berada di dalamnya. Mereka punya talenta bagus," ucapnya.
Marcos Samso yang akhirnya menggantikan posisi Juan Esnaider sebagai pelatih kepala itu melanjutkan pendapat pribadinya.
"Seperti kebanyakan negara yang sepak bola sedang tumbuh pesat, banyak hal yang harus terus diperbaiki. Khusus di PSBS Biak, saya sedang membentuk karakter profesional kepada pemain. Ini penting untuk masa depan mereka," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terkejut dengan Bakat Pemain Papua
Soal talenta, Marcos Samso mengaku cukup terkejut. Dia telah memperoleh informasi terkait bakat pemain Papua dari Robertino Pugliara.
Mantan pemain asal Argentina yang lama berpetualang di klub-klub Indonesia itu kini sebagai penerjemah tim.
"Namun, informasi itu perlu saya buktikan sendiri. Ternyata saya benar-benar terkejut dengan bakat pemain Papua. Mereka sudah punya bakat alami," ujarnya.
"Namun, ke depan bakat alam itu harus disentuh dengan ilmu sepakbola moderen. Jika itu dilakukan, saya yakin akan banyak lagi pemain asal Papua yang lebih bagus lagi," jelasnya.
Advertisement
Pemain Papua Bisa Maju seperti Pemain dari Afrika
Marcos Samso yang pernah berkarier di Libya dan Senegal itu menjelaskan lagi karakter dan gen yang dimiliki pemain Papua seperti pesepak bola di negara Afrika.
"Saya pernah melatih di Libya dan Senegal. Latar belakang ras Papua mungkin sama dengan Afrika. Jika pemain Afrika bisa maju, seharusnya anak-anak Papua pun mampu seperti mereka," ujar Marcos Samso.
"Indonesia harus punya banyak pemandu bakat agar Timnas Indonesia bisa berprestasi tinggi. Karena modal sumber daya manusia sudah ada," kata pria yang pernah jadi asisten Javier Clemente di Timnas Libya ini.
Persaingan di BRI Liga 1
Advertisement