Bola.com, Jakarta - Timnas Bahrain punya memori kelam saat bersua Timnas Indonesia, beberapa purnama lalu. Semoga, romantisme indah itu terulang kembali, meski kali ini Indonesia bertindak sebagai tamu.
Sebelum menoleh ke belakang, Bahrain dan Timnas Indonesia akan kembali bersua usai takdir mempertemukan keduanya di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga
Utak-atik Lini Depan Timnas Indonesia saat Menghadapi Laos: Memberikan Rafael Struick Peran yang Tepat
Muhammad Ferrari, Karang Garang di Pertahanan dan Kapten Masa Depan Timnas Indonesia
Parade Pemain Cadangan yang Bisa Jadi Kartu Truf Timnas Indonesia Vs Laos di Piala AFF 2024: Saatnya Unjuk Gigi!
Advertisement
Bertempat di Bahrain National Stadium, Riffa, pada 10 Oktober beberapa hari lagi, The Maroons dan Skuad Garuda akan saling tikam.
Tuan rumah dalam situasi yang tak mengenakkan, menyusul pada laga terakhir kontra Jepang mereka dipermak lima gol tanpa balas. Kekalahan memalukan tersebut membuat sang pelatih, Dragan Talajić, sempat berada dalam tekanan.
Soalnya, kekalahan besar dari Samurai Biru menguak fakta kalau The Maroons ternyata rapuh, walau pada laga pertama berhasil mengalahkan Australia 1-0.
Sebaliknya, Timnas Indonesia penuh percaya diri. Dua hasil imbang melawan Arab Saudi serta Australia terlebih dengan masuknya dua pemain nanturalisasi anyar, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, membuat pasukan Shin Tae-yong hakulyakin bisa membawa pulang tripoin dari Riffa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Memori Manis
Kembali ke topik utama, apa yang terjadi terhadap Bahrain beberapa purnama silam? Memori kelam tersaji di ajang Pila Asia 2007. Saat itu, Indonesia yang dipercaya sebagai penyelenggara berada satu grup dengan Bahrain, juga Arab Saudi dan Korea Selatan.
Ribuan pendukung setia Indonesia menjejali Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 10 Juli 2007. Tim asuhan Ivan Kolev memasuki lapangan dengan kepala tegak, siap menghancurkan Bahrain.
Benar saja, duel baru berjalan 14 menit, si "ular piton" Budi Sudarsono sudah membuat stadion bergemuruh.
Mendapat umpan manja dari Firmin Utina, Budi Sudarsono berlari kencang ke kotak penalti dan berhasil mendapatkan bola setelah terlebih dulu mengelabui dua bek dua bek Bahrain. Dengan sontekan kaki kiri, sukses menaklukkan kiper tim tamu Abdul Rahman Ahmed.
Hanya saja, keunggulan tak berlangsung lama. Bahrain, via gelandangnya, Sayed Mahmood Jalal, mampu menyamakan skor 13 menit berselang.
Advertisement
Bambang Pamungkas!
Skuad Garuda yang diperkuat pemain-pemain terbaiknya seperti Richardo Salampessy, Charis Yulianto, Mahyadi Panggabean, di penjaga gawang Jandri Pitoy akhirnya menyudahi laga dengan kemenangan 2-1.
Adalah Bambang Pamungkas yang menjadi penentu kemenangan setelah ia berhasil menyambar bola yang terbentur tian gawang sepakan keras Firman Utina, tak jauh dari luar kotak penalti.
Meski pada akhirnya Indonesia finis di posisi ketiga Grup H, sedangkan Bahrain jadi kuru kunci, tapi setidaknya kemenangan tersebut membuktikan kalau Skuad Garuda tak kalah baik dari negara-negara kuat Asia.
Lantas, bagaimana dengan tanggal 10 Oktober nanti? Mampukah Jay Idzes dan kawan-kawan meneruskan tren keren yang pernah ditorehkan Bambang Pamungkas and kolega? Menarik untuk dinanti.