Bola.com, Jakarta - Di balik kesuksesan Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Asia U-17 2025, tentunya ada sosok penting yang wajib disebut. Siapa lagi kalau bukan sang pelatih, Nova Ariyanto.
Tak mudah membimbing pemain-pemain muda yang masih berusia belasan dan di laga penting sarat gengsi pula.
Baca Juga
Nova Arianto Ungkap Momen Rizky Ridho Dimaki-maki STY hingga Jadi Bek Konsisten Bermental Baja: Sudah Saatnya Abroad, Dho!
Asisten Shin Tae-yong Ungkap Daftar 25 Pemain Sementara Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Masih Belum Fix!
Shin Tae-yong Utus Nova Arianto Nonton Persebaya Vs Persija, Mau Panggil Siapa Lagi untuk Timnas Indonesia?
Advertisement
Apa kunci rahasia Nova Arianto sehingga bisa memoles Garuda Muda Nusantara dengan dua kemenangan dan sekali seri di babak kualifikasi lalu?
Lewat kanal YouTube Soccer Lover belum lama ini, juru taktik berusia 44 tahun itu bicara panjang lebar selama menukangi I Putu Panji dan kawan-kawan.
"Yang pasti masalah mental. Karena itu mejadi konsentrasi kami dalam menghadapi pertandingan. Termasuk saya sangat bersyukur sebelum ke Kuwait, saya bergabung dengan timnas senior di Bahrain dan di situ coach Shin Tae-yong menyampaikan tim-tim Timur Tengah itu apa saja sih."
"Karena secara pengalaman coach Shin sangat banyak menghadapi tim-tim Timur Tengah. Beliau sampaikan banyaklah. Hati-hati dramanya, nanti kalau cetak gol suka ngulur-ngulur waktu. Itu yang harus kita persiapkan atau sampaikan kepada anak-anak."
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kesehatan
Sebelum bertanding melawan Kuwait, Nova Arianto mewanti-wanti seluruh anak-anak asuhnya untuk ekstra waspada.
"Karena sebelum lawan Kuwait, kita kan ada uji coba lawan Qatar dan situasinya sama. Di pertandingan kedua kita kemasukan dulu, mereka guling-gulingnya lama. Wasitnya lama. Akhirnya kit cetak gol, wasitnya lama lagi niup peluit tanda berakhirnya pertandingan."
Selain persiapan mental, tim pelatih juga sangat memperhatikan masalah kesehatan jelang pertandingan penting melawan Kuwait.
"Termasuk dari sisi kesehatan dari tim medis kami. Sata mengatakan, bagaimana caranya siapa pun pemain yang cedera bisa main melawan Kuwait. Karena itu kunci. Kalau di situ kita seri atau kalah, ya kita berat untuk lolos."
"Setiap hari pemain kita kasih masukan, motivasi, bahwa pemain kita bisa menghadapi tim-tim Timur Tengah. Cuma ya antisipasi kita harus bisa mengontrol emosi."
Â
Advertisement
Pendekatan
Terlepas dari semua itu, apa tantangan lainnya menjadi pelatih di Timnas Indonesia U-17? Pendekatan apa yang dilakukan?
"Ya, saya melakukan pendekatan seperti orang tua. Karena saya tahu pengorbanan pemain sangat luar biasa. Pertama, dia harus meninggalkan bangku sekolah, harus jauh dari orang tua. Yang jelas, itu baru buat mereka. Itu yang selalu kita kontrol, termasuk kita ada tim psikolog."
"Kita selalu cek bagaiman tidur mereka, mimpinya bagaimana. Takutnya mimpinya itu berpengaruh kepada performa. Mood-nya bagaimana setiap pagi, dari skala 1 sampai 5. Kalau buruk, kita langsung masuk ke psikolog."
Â
Sulitnya Mengatur Mood
Cerita atau kisah apa yang paling berkesan sejauh ini?
"Anak-anak ini, secara pemikirannya kan masih anak-anak. Mood-nya kadang-kadang baik, kadang-kadang enggak. Itu yang selalu saya jaga karena saya kan melihat dari gestur. Oh, gestur anak ini lagi nggak bagus."
"Terutama Matthew Baker, mood-nya kadang-kadang bagus kadang-kadang enggak. Saya tanya kenapa, dia bilang kondisi cederanya yang membuatnya tak nyaman. Lebih mengontrol emosi anak-anak muda ini saja sih. Jadi harus ekstra bersabar," pungkas Nova Arianto.
Advertisement