Bola.com, Solo - Penjaga gawang Timnas Indonesia, Maarten Paes, belakangan ini muncul sebagai salah satu pemain andalan baru Shin Tae-yong pada ajang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Sejak resmi mendapatkan status sebagai warga negara Indonesia (WNI) pada 30 April 2024, Maarten Paes memang membutuhkan proses yang cukup panjang untuk bisa mengukir debutnya bersama Timnas Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Kesempatan itu akhirnya tiba saat skuad Garuda melawat ke markas Arab Saudi pada pertandingan pertama Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, 5 September 2024.
Sejak mengukir debutnya itu, kiper asal klub Major League Soccer (MLS), FC Dallas, ini sudah tak pernah tergantikan.
Dia selalu menjadi pilihan utama Shin Tae-yong, terutama saat melawan Australia (0-0), Bahrain (2-2), dan China (1-2).
Kini, Paes akan kembali memikul tugas yang berat saat menghadapi Jepang dan Arab Saudi pada 15 dan 19 November 2024. Kualitasnya dalam mengawal gawang turut mendapatkan pujian spesial dari kiper legendaris Timnas Indonesia, Eddy Harto.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tenang dan Pede
Eddy Harto merasa cukup terkesan dengan kemampuan yang dimiliki Maarten Paes. Sebagai salah satu kiper yang punya rekam jejak panjang bersama skuad Garuda, dia menyebut wajar jika Paes jadi andalan utama.
Menurut Eddy, yang ikut mempersembahkan medali emas untuk Timnas Indonesia pada SEA Games 1991, dua keunggulan utama yang membuat Paes jadi kiper spesial ialah pembawaannya yang tenang dan percaya diri.
“Menurut saya, Maarten Paes memang berkualitas. Yang membuat dia spesial sebagai kiper ialah kepercayaan diri dan ketenangan. Jadi, seperti apa pun serangan lawan, dia bisa tetap tenang,” ujar Eddy Harto, Kamis (14/11/2024).
Advertisement
Penempatan Posisi
Lelaki yang mengumpulkan total 53 caps bersama Timnas Indonesia selama periode 1983 hingga 1993 itu juga menyebutkan satu kunci lainnya yang membuat Maarten Paes layak menjadi andalan skuad Merah Putih.
Aspek yang dimaksud Eddy Harto ialah penempatan posisi. Bagi seorang penjaga gawang, ini merupakan insting yang dibutuhkan untuk bisa mengantisipasi setiap potensi ancaman yang datang, sehingga bisa menentukan langkah yang tepat.
“Selain itu, keunggulan Maarten Paes juga berkaitan dengan penempatan posisi. Dia bisa memiliki posisi yang selalu pas. Jadi, ke mana bola datang, Maarten Paes bisa ada di situ,” ujar pelatih asal Medan tersebut.
Penampilan Ciamik
Publik tentu masih mengingat betul aksi-aksi yang dipertontonkan Maarten Paes saat mengukir debutnya bersama Timnas Indonesia.
Dalam duel melawan Arab Saudi itu, salah satu momen yang menarik ialah ketika ia melakukan pelanggaran di kotak penalti.
Namun, kiper jebolan FC Utrecht ini bisa menggagalkan eksekusi yang dilakukan oleh Salem Al-Dawsari sebagai bentuk tanggung jawabnya. Dia pun dinobatkan sebagai Man of the Match (MoTM) pertandingan tersebut.
Laga berikutnya, performa Paes tak kalah ciamik. Aksi-aksinya di bawah mistar sukses membuat pemain Australia frustrasi hingga laga berakhir tanpa gol 0-0. Ini menjadi cleansheet pertamanya bersama tim Garuda.
Advertisement