Bola.com, Jakarta - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta dipastikan penuh sesak untuk laga Timnas Indonesia kontra Jepang pada lanjutan ronde ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (15/11/2024).
Penyebabnya adalah tiket laga Timnas Indonesia untuk melawan Jepang sudah habis terjual. Sebelumnya, PSSI menyediakan sebanyak 60 ribu tiket untuk dijual ke penonton umum.
Baca Juga
Shin Tae-yong Belum Bisa Tentukan 3 Pemain Abroad Timnas Indonesia Main Melawan Myanmar di Piala AFF 2024: Tergantung Kondisi
Shin Tae-yong Pastikan Timnas Indonesia tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner di Penyisihan Grup Piala AFF 2024
Deretan Pemain di Grup B yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia pada Piala AFF 2024: Ada Striker Ganas Vietnam!
Advertisement
Seisi stadion jelas akan dipenuhi para pendukung tim Merah-Putih, setidaknya akan membuat teror dan tekanan untuk tim lawan. Mental para penggawa Jepang benar-benar kembali diuji di pertandingan nanti.
Hal itu mulai dirasakan oleh salah satu bintang Jepang, Kaoru Mitoma. Pemain sayap kiri tim Samurai Biru mulai waswas dengan faktor di luar lapangan yaitu dukungan uar biasa dari para suporter tuan rumah.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Demam Timnas Indonesia
Skuad Jepang yang dipimpin Hajime Moriyasu terus melakukan persiapan dalam latihan hingga H-1 pertandingan, Kamis (14/11/2024). Mereka tak mau kehilangan poin, demi mendekati gerbang Piala Dunia 2026.
Kaoru Mitoma mengaku laga di GBK nanti akan menjadi pengalaman berharga. Ketika lebih dari 60 ribu orang memadati stadion dan memberikan teror untuk timnya. Ludesnya tiket pertandingan bahkan sudah habis sejak empat hari lalu.
"Saya pikir panasnya akan meningkat seiring bertambahnya jumlah pendukung, dan saya pikir akan ada lebih banyak kesempatan untuk berkomunikasi. Jadi ini pasti akan menjadi pertandingan yang sulit," ungkap Mitoma dinukil dari lama Sponichi.
"Saat di Arab Saudi cukup sulit, tapi saya pikir pengalaman di sana akan berguna," lanjut pemain klub Premier League, Brighton and Hove Albion.
Advertisement
Soal Pemain Diaspora Timnas Indonesia
Hal lain adalah Timnas Indonesia memiliki sederet pemain diaspora yang saat ini tersebar di berbagai kompetisi negara Eropa dan Asia. Timnas Indonesia memiliki 15 pemain diaspora atau dari jalur keturunan yang ada dalam skuad saat ini.
Mulai dari penjaga gawang Maarten Paes, Mees Hilgers yang menjadi pemain FC Twente, Kevin Diks bermain untuk FC Copenhagen, Jay Idzes bersama Venezia, Jordi Amat di JDT, Justin Hubner di Wolverhampton.
Lalu ada Calvin Verdonk yang bermain untuk NEC Nijmegen, Shayne Pattynama di KAS Eupen, Nathan Tjoe-A-On bersama Swansea, Sandy Walsh di Mechelen, Eliano Reijnders bersama Zwolle, Thom Haye di Almere City, Ivar Jenner memperkuat FC Utrecht, Ragnar Oratmangoen bersama FC Dender, dan Rafael Struick yang berseragam Brisbane Roar.
Mitoma yakin pemain-pemain itu bisa membawa dampak pada permainan Indonesia, sekaligus membuatnya dan rekan satu tim Jepang untuk tidak meremehkan.
"Menurut saya itu tergantung seberapa dewasa tim lawan, dan bukan kebangsaan, ini lebih pada seberapa baik lawan membangun tim dalam waktu singkat. Jadi ada kelebihan dan kekurangannya. Kami sudah membangunnya dalam jangka waktu yang lama, jadi saya menganggapnya positif," jelas pemain berusia 27 tahun.
Jadi Ancaman Serius
Para penggawa Timnas Indonesia memang wajib menaruh perhatian kepada Kaoru Mitoma. Ia bisa menjadi momok menakutkan bagi pertahanan Indonesia.
Mitoma diprediksi seperti biasanya bertugas untuk mengacak-acak pertahanan lawan dari sisi kiri penyerangan timnya. Kemungkinan besar Mitoma akan berduel dengan Sandy Walsh atau Kevin Diks yang diplot untuk bermain di sektor kanan Indonesia.
Mitoma sudah punya 24 caps dan mencetak 8 gol untuk Timnas Jepang senior sejak debutnya pada 16 November 2021. Pemain kelahiran Kanagawa itu bakal mendapat perhatian lebih dari barisan pertahanan Indonesia.
Sumber: Sponichi
Advertisement