Bola.com, Lisboa - Korea-Korea Selecao menjalani pertandingan uji coba pertama saat pemusatan latihan di Portugal pada Selasa (26/11/2024). Mereka bertanding melawan tim akademi dari Vitoria Clube de Lisboa.
Laga tersebut berlangsung di lapangan latih akademi Vitoria Clube de Lisboa. Lapangan yang pernah dipakai untuk berlatih pada hari ketiga dan hari keempat selama pemusatan latihan di Portugal.
Baca Juga
Advertisement
Korea-Korea Selecao tampil mendominasi sejak dimulainya pertandingan. Mereka bahkan berhasil memimpin tiga gol pada babak pertama.
Dio Vallega menjadi pembuka keran gol pada menit keempat kemudian dilanjutkan oleh Mufid Zainun (25') dan Zuhdan Khafid (37').
Pada babak kedua, mereka sama sekali tak mengendurkan serangan. Tiga gol kembali disarangkan Satria Putro (46', 63') dan Mufid Zainun (63') ke gawang Vitoria Clube de Lisboa.
Sayangnya, Korea-Korea Selecao sempat kecolongan satu gol pada menit ke-69 melalui Claudio Fraga. Laga pun berakhir dengan skor 6-1 untuk kemenangan Korea-Korea Selecao.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Liputan Eksklusif dari Portugal
Advertisement
Dapat Suntikan Motivasi sebelum Bertanding
Para pemain mendapatkan motivasi dari manajer projek sekaligus founder dari Korea-Korea Selecao, Justinus Lhaksana. Ia mengatakan bahwa pertandingan uji coba tersebut merupakan panggung untuk para pemain.
Koci, nama panggung dari Justinus Lhaksana, menekankan untuk bermain lepas dan tidak perlu untuk membuktikan bakatnya untuk siapapun.
"Ini panggung kalian. Enggak usah main tegang. Enggak usah ingin membuktikan. Kalian harus bermain lepas, dan rileks," pesan Justinus Lhaksana.
Justin juga menambahkan bahwa komunikasi menjadi hal yang penting saat bermain sepak bola. Para pemain harus banyak berbicara dan saling membantu saat berada di lapangan.
"Komunikasi itu penting. Banyak komunikasi di lapangan, banyak ngomong, banyak saling membantu. Itu tanpa sadari betapa pentingnya sebuah komunikasi," tambah Justin.
Â
Dapat Pujian dari Pelatih Vitoria Clube de Lisboa
Pelatih Vitoria Clube de Lisboa, Leonardo Cabral menyatakan bahwa pertandingan ini sangat luar biasa. Leonardo dan timnya berusaha tampil baik meski pada akhirnya dibantai dengan skor 1-6.
"Pertandingan ini sangat luar biasa. Bagi kami melawan Korea-Korea Selecao sangat susah. Presiden mereka juga langsung datang ke lapangan. Kami berusaha mengelola permainan tetapi itu tidak seperti yang kami pikirkan. Jadi hasilnya sangat cukup jauh," ungkap Leonardo.
Leonardo juga melayangkan pujian untuk Korea-Korea Selecao. Ia juga mengungkapkan bahwa para pemain KKS memiliki masa depan yang cerah.
"Kami terus berusaha meski mereka memiliki tim dan pemain yang bagus dan saya pikir mereka memiliki masa depan yang cerah," puji Leonardo.
Leonardo mengaku kagum dengan pemain Korea-Korea Selecao, Tsabitah Zhafir Anafi. Ia menganggap bahwa pemain bernomor punggung 24 itu mampu mengonsep permainan dari KKS.
"Saya tidak tahu namanya, tetapi ia memiliki nomor punggung 24 (Tsabitah Zhafir Anafi). Pemain itu terus menekan kita. Ia bisa membangun konsep permainan," ujar Leandro.
Â
Â
Â
Advertisement
Masih Memiliki Catatan
Kemenangan 6-1 Korea-Korea Selecao atas Vitoria Clube de Lisboa tak membuat sang kapten, Indra Purnama puas. Ia mengatakan bahwa masih ada aspek-aspek yang harus diperbaiki seperti komunikasi dan passing.
"Pertandingan ini cukup bagus dari kita. Lawannya (Vitoria Clube de Lisboa) juga cukup bagus. Soal skor kita mungkin menang, soal skill juga menang, cuma di komunikasi kita kurang. Terus di setiap passing juga masih banyak yang salah," kata Indra.
Bagi Indra dan para pemain dari Korea-Korea Selecao, ini merupakan laga pertama mereka di Eropa. Pemain yang berposisi sebagai bek tersebut mengungkap adanya perbedaan yang sangat jauh yang diakibatkan oleh suhu dingin.
"Perbedaannya sangat jauh ya. Soal napas jadi lebih sesak kalau di sini. Terus juga suhunya dingin, jadi kalau mau manasin dirinya jadi cukup lama. Butuh adaptasi lagi," ungkap sang kapten.