Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sempat mendapat sorotan tajam dari para penggemar skuad Garuda, terutama dalam perjalanan di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia belum lama ini.
Timnas Indonesia sempat hanya mendulang satu poin dari dua laga pada periode September 2024, setelah imbang 2-2 kontra Bahrain dan kalah 1-2 dari tuan rumah China.
Baca Juga
Advertisement
STY mendapat beragam kritikan. Mulai dari strategi yang monoton, banyak bermain bertahan, dianggap meremehkan lawan, hingga dinilai salah menunjuk kapten tim.
Kritikan itu berlanjut hingga laga kelima menjamu Jepang di Stadion GBK pada 15 November 2024. Timnas Indonesia dihajar empat gol tanpa balas, meski memang secara kualitas Jepang ada di atas tim Merah-Putih.
Situasinya makin panas, tagar #STYout menggema di media sosial, sang pelatih benar-benar mendapat tekanan hebat. Oleh PSSI, ia akan dievaluasi setelah hasil melawan Arab Saudi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Tenang
Penerjemah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Jeong Seok Seo atau yang akrab disapa Jeje memberikan penjelasan kondisi di ruang ganti ketika sang pelatih asal Korea Selatan itu mendapat tekanan luar biasa pasca-kekalahan dari China dan Jepang.
Jeje mengaku Shin Tae-yong tetap menunjukkan ketenangan meski dalam situasi tertekan. Menurut dia, STY menganggap hal yang biasa ketika harus menghadapi tuntutan untuk menang, setelah menelan kekalahan di dua pertandingan terakhir.
"Suara di media sosial, coach STY tahu, dan enggak ada respons. Kami cuma cerita-cerita saja bahwa di media sosial lagi seperti ini. Soal tagar STY out, beliau tetap fokus pada pertandingan," demikian pengakan Jeje seperti dalam percakapan di kanal Youtube Liputan6.
"Karena kita tahu semua Jepang posisi 15 di ranking FIFA, kita paham. Kita semua saling kasih support, karena pemain sendiri pasti juga tahu situasinya. Kritik sebenarnya enggak apa-apa, tapi jangan menghujat apalagi sampai membawa nama keluarga.
Advertisement
Kini Full Senyum
Namun semua itu seakan dibungkam oleh STY dengan skuadnya, ketika menghajar tim kuat lainnya, Arab Saudi.
Ya, Timnas Indonesia menang 2-0 atas tim langganan Piala Dunia itu di Jakarta, empat hari setelah kekalahan dari Jepang. Dua gol Marselino Ferdinan sudah cukup membuat seisi Stadion GBK dan jutaan masyarakat Indonesia full senyum.
Berkat kemenangan itu, Timnas Indonesia untuk sementara berada di urutan ketiga klasemen sementara Grup C dengan nilai enam. Indonesia hanya tertinggal satu poin dari Australia di peringkat kedua, dengan masih ada sisa empat pertandingan.
Secara matematis, peluang Indonesia masih terbuka lebar untuk menembus Piala Dunia 2026, melalui tiket otomatis atau jalur ke babak selanjutnya.
Murni Hak Pelatih
Jeje mengaku tak habis pikir dengan kelakukan netizen yang kebablasan dalam memberikan kritik. Ia menyebut bahwa soal strategi, taktik, hingga pemilihan pemain adalah murni wewenang pelatih, dalam hal ini Shin Tae-yong.
"Taktik dan pemilihan pemain itu adalah murni kewenangan pelatih. Okelah kita mendengar dan menerapkan kritik itu, tapi bagaimana tanggung jawabnya jika kritikan-kritikan itu dilakukan tapi hasilnya juga masih sama? Siapa yang akan tanggung jawab," imbuh Jeong Seok Seo.
Jeje juga memberikan gambaran kekuatan Timnas Indonesia yang akan tampil di ajang Piala AFF 2024. Indonesia tergabung di Grup B bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos, dengan target masuk ke final.
"Piala AFF 2024, coach STY pakai U-22 yang pasti sulit, namun tetap berusaha dan sampai ke final. Mungkin untuk pengalaman dan membentuk tim selanjutnya, regenerasi untuk Timnas Indonesia," tandasnya.
Sumber: Youtube Liputan6
Advertisement