Sukses


Malut United FC Buktikan sebagai Klub Milik Semua Warga Kie Raha dengan Bagikan Tiket Nonton Gratis kepada Kalangan Bawah

Manajemen Malut United FC terus menanamkan image sebagai klub yang menjadi kebanggaan dan milik seluruh warga Ternate dan kepulauan sekitarnya

Bola.com, Jakarta Manajemen Malut United FC terus menanamkan image sebagai klub yang menjadi kebanggaan dan milik seluruh warga Ternate dan kepulauan sekitarnya di wilayah Provinsi Maluku Utara.

Di tengah hiruk pikuk kesulitan warga kalangan bawah mencari nafkah sehari-hari, manajemen tetap merangkul dan memberi kesempatan kepada mereka bisa menyaksikan pertandingan kandang tim asuhan Imran Nahumarury tersebut.

"Kami melanjutkan apa yang sebelumnya kami lakukan, seperti ketika menjamu Persik di Gelora Kie Raha pada 25 Januari 2025 lali. Meski dengan jumlah tak sama, kami mengundang sejumlah masyarakat untuk datang menonton langsung perjuangan Malut United di stadion," ujar Willem D. Nanlohy, COO Malut United.

Sekitar delapan ratus warga kurang mampu yang mendapat tiket cuma-cuma pun ikut jadi saksi dan merasakan kebahagiaan saat Malut United FC menundukkan Borneo FC dengan skor 3-0 di Gelora Kie Raha, Ternate, Senin (10/2/2025).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Dukungan Maksimal

Selain warga yang kurang mampu, manajemen juga mengundang mantan pemain sepak bola asal Maluku Utara, siswa Sekolah Sepak Bola (SSB), hingga petinggi agama.

"Dari ibu-ibu yang berjualan di pasar, anak yatim, tukang ojek, hingga pekerja kasar mendapatkan kesempatan sama untuk menonton langsung gratis Malut United di stadion. Distribusi tiket ini harus kami pastikan tepat sasaran," kata Asghar Saleh, perwakilan manajemen Malut United FC.

Antusiasme masyarakat kepulauan sekitar Ternate seperti Halmahera, Obi, Morotai, Bacan, Taliabu, Mangole, Sulabesi, Tidore, dan Makian dengan sepak bola sangat luar biasa. Pada masa kejayaan Persiter di Divisi Utama 2005-2009, warga kepulauan itu rela menyeberang laut dan selat untuk menyaksikan pertandingan Persiter di Ternate. Istilah Kie Raha muncul pada abad ke-14 yang terdiri empat kerajaan besar di sana, yaitu Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan.

3 dari 4 halaman

Filosofi

Asghar Saleh yang telah aktif sejak era Persiter ini mengatakan Malut United FC memiliki filosofi memberikan kesempatan dan berbagi kebahagiaan kepada kelompok masyarakat kurang mampu.

"Klub ini belum genap berusia dua tahun. Kami memang punya nilai-nilai yang dapat diwujudkan dan dirasakan oleh orang banyak. Malut United hadir untuk memberi kesempatan, membangun harapan, dan berbagi kebahagiaan," tuturnya.

Kebijakan yang dilakukan pengurus Malut United FC ini seakan bertolak belakang dengan klub-klub Liga 1 lainnya yang telah menuju industri dan profesional. Bahkan di pendukung klub di Jawa sampai membentangkan spanduk bertuliskan 'suporter not customer' sebagai ekspresi perlakuan kepada para fans setia klub.

4 dari 4 halaman

Tiket Gratis

Sejak putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025 ini sejumlah ratusan tiket telah dibagikan gratis kepada banyak kalangan pada tiap partai kandang melihat aksi Safrudin Tahar dkk.

Menurut data dari manajemen Malut United FC harga tiket masuk bervariasi sesuai kategori tribune penonton dan lawan yang dijamu Malut United FC. Harga tiket tribune utara dan selatan gawang dibanderol Rp125.000, bagian timurRp 150.000, wing Utara Rp 250.000, wing barat Rp 275.000. Sedangkan VIP barat Rp 400.000 dan VVIP barat Rp 1.000.000.

"Tiket gratis yang kami bagikan tersebar di semua kategori tribune penonton mulai harga terendah hingga VVIP. Semua pemegang tiket juga berhak atas hadiah yang disediakan manajemen Malut United FC. Tiap pertandingan kami siapkan satu hadiah utama ibadah umroh bagi satu pemenang," jelas Asghar Saleh.

Video Populer

Foto Populer