Bola.com, Bandung - Pencinta Timnas Indonesia belakangan ini tengah dimanjakan dengan desain anyar jersey kandang dan tandang Timnas Indonesia. Desain kedua jersey itu mengundang banyak pujian.
Namun, ternyata dalam waktu dekat Erspo sebagai sponsor aparel Timnas Indonesia akan meluncurkan jersey ketiga. Seperti yang diungkapkan sang founder Muhammad Sadad.
Baca Juga
Advertisement
Muhammad Sadad masih malu-malu berbicara mengenai jersey ketiga Timnas Indonesia. Namun, ada satu hal yang pasti, yakni penggunakan warna pink pada jubah perang alternatif Tim Garuda tersebut.
"Jersey ketiga sudah kasih lihat prototype-nya ke Pak Erick, beliau suka cuma ada revisi minor," ungkap Sadad kepada awak media termasuk Bola.com di Bandung, Rabu (12/2/2025)
Lebih Dekat kali ini kami melakukan perbincangan menarik bersama Bos Erspo, Muhammad Sadad terkait dunia jersey. Seperti apa keseruannya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Warna Berani
Menurut Muhammad Sadad, jersey ketiga di setiap tim biasanya menggunakan warna cerah dan berani. Hal itu yang ingin diterapkan di jersey ketiga Timnas Indonesia nantinya.
"Saya sudah izin sama Pak Erick Thohir untuk bagaimana kalau ada sentuhan warna baru nih, yang mana jersey ketiga biasanya lebih berani," kata Sadad.
"Tapi saya bilang ada perpaduan warna gelap dan warna terangnya, saya bisa kasih sedikit kami lagi develop untuk jersey ketiga. Keluar apa enggaknya tergantung bagaimana respon dari publik."
"Kami minta doa semuanya, mudah-mudahan lancar juga. Pasti warna pink yang tadi sudah saya share, akan keluar untuk ada sentuhan warna pink di jersey ketiga," sambungnya.
Advertisement
Kebut Produksi
Lebih lanjut, Muhammad Sadad menjelaskan persiapan pihaknya jelang proses penjualan jersey ke publik. Menurut Sadad proses produksi jersey Timnas Indonesia terus dikebut.
Diketahui, Erspo menjalin kerja sama dengan beberapa pabrik, satu di antaranya dengan sebuah pabrik di Bandung, Jawa Barat. Tujuannya agar besarnya permintaan dari publik bisa dipenuhi.
"Kalau dibilang siap 100 persen ya namanya hidup kan kita enggak mungkin semuanya sempurna gitu ya. Jadi pasti kami siapkan semaksimal mungkin, cuma memang untuk stok parsial akan terus ada," tandasnya.