Persebaya Tutup BRI Liga 1 dengan Takluk 1-3 saat Jamu Bali United, Peluang Terbuang dan Kokohnya Maringa

Duel ini seharusnya jadi momen perpisahan Muhammad Hidayat yang menjalani laga terakhirnya. Dia mengakhiri pengabdian selama delapan tahun setelah membela Persebaya sejak 2017.

Hidayat diberi kesempatan sebagai startee dan menjabat kapten. Namun, dia tampak belum menyatu. Maklum, Hidayat sudah absen selama 14 bulan setelah mengalami cedera sejak Maret 2024. Laga ini jadi satu-satunya yang dilakoninya musim ini.

Setelah kebobolan dua gol, Persebaya memutuskan menari keluar Hidayat di menit ke-31. Sayangnya, hal itu tidak membuat Persebaya bermain lebih baik.

"Dia sudah lama tidak main dan dia bisa main 30 menit cukup bagus. Dia menurut saya sesuai. Tapi, kondisinya harus memasukkan Toni Firmansyah," ungkap Uston Nawawi.

Di babak kedua banyak peluang penting yang dibukukan Persebaya. Namun, mereka tampak kesulitan menambah gol karena menghadapi performa kiper Bali United, Adilson Maringa, yang sangat mengesankan.

"Harus kami akui banyak menciptakan peluang. Penampilan Maringa acungi jempol. Banyak momentum yang digagalkan Maringa," ujar Uston.

Suporter Bonek menyalakan flare dan kembang api saat pertandingan berlangsungMomen itu terjadi pada menit ke-90+3.

Mulanya, flare menyala di tribune utara, kemudian merambat ke tribune lainnya. Wasit pun menghentikan laga akibat kepulan asap yang memenuhi stadion.

Laga pekan terakhir memang rawan penyalaan flare di dalam stadion. Hal itu sudah terjadi beberapa kali di GBT.

Setelah sekitar laga dihentikan 13 menit, wasit akhirnya melanjutkan pertandingan dalam waktu sekitar tiga menitmenit tersisa. Persebaya tetap dipaksa kalah 1-3 dari Bali United dalam laga pekan terakhir BRI Liga 1 2024/2025 ini.

Kekalahan di pekan terakhir membuat Persebaya finish di posisi keempat klasemen akhir dengan 56 poin dalam 34 laga. Status itu membuat mereka akan berkompetisi di ASEAN Club Championship 2025/2026.