2 Wonderkid Ceritakan Proses Seleksi Ketat di Timnas Indonesia U-20 Asuhan Nova Arianto: Pemainnya Bagus-bagus!

Nova Arianto memiliki target menarik di Timnas Indonesia U-20.

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 besutan pelatih Nova Arianto mulai memasuki fase awal pembentukan tim melalui pemusatan latihan dan seleksi pemain. 

Pemusatan latihan dan seleksi pemain itu digelar dalam dua gelombang. Agenda ini menjadi ruang pembuktian bagi para pemain muda untuk menunjukkan kesungguhan, etos kerja, serta kesiapan bersaing di level internasional.

Seleksi yang berlangsung di Garudayaksa Football Academy, Kabupaten Bekasi, pada awal Desember 2025 ini diikuti sejumlah pemain potensial, termasuk talenta kelahiran 2007 yang menjadi fokus utama tim pelatih Timnas Indonesia U-20.

Persaingan ketat sudah terasa sejak hari pertama, seiring tingginya kualitas pemain yang hadir. Striker muda berdarah Indonesia-Guinea, Ousmane Camara, menyadari peluang masuk skuad U-20 hanya bisa diraih lewat kerja keras dan konsistensi selama seleksi.

“Tantangan terbesar saya untuk seleksi kali ini adalah persaingan pemain, karena banyak pemain bagus di sini. Saya harus bekerja keras agar bisa bersaing dengan mereka,” ujar Ousmane.

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Belajar dari Pengalaman Sebelumnya

Ousmane Camara juga menjadikan pengalaman sebelumnya sebagai bekal untuk berkembang. Penyerang Borneo FC Samarinda itu memang cukup sering mendapatkan panggilan mengikuti seleksi di beberapa level kelompok usia Timnas Indonesia.

Bahkan, Ousamne Camara sempat masuk ke skuad Timnas Indonesia U-19 yang saat itu masih ditukangi oleh Indra Sjafri.

“Evaluasi untuk diri saya sendiri, saya harus bisa mendapatkan tempat di Timnas Indonesia U-20. Di era pelatih Indra Sjafri sebelumnya saya jadikan pengalaman berharga, dan semoga saya bisa mendapatkan tempat di sini,” tambahnya.

3 dari 3 halaman

Level Berbeda

Hal senada disampaikan striker muda lainnya, Reno Salampessy. Pemain kelahiran 22 Juni 2007 itu menilai seleksi ini bukan hanya soal bersaing dengan pemain lain, tetapi juga tentang menantang diri sendiri untuk naik ke level berikutnya.

“Tantangannya cukup banyak. Saya terus menantang diri saya sendiri bahwa saya berada di level berbeda dari yang lain. Itu adalah tantangan bagi saya,” kata Reno.

Reno Salampessy adalah putra dari legenda Persipura dan eks bek Timnas Indonesia, Ricardo Salampessy. Berbeda dengan ayahnya yang seorang pemain belakang, Reno kini bermain sebagai striker. 

 

Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer